ISU WAHHABIYYAH: TINGKAP YANG DISANGKA PINTU
http://saifulislam.com/?p=1801.
Aku Salafi, Anakku Bagaimana
http://saifulislam.com/?p=1804
Hadis Palsu Rejab, Sya’aban
http://drmaza.com/home/?p=363
Aku harus belajar " menerima & memberi " cinta sesama manusia dengan prinsip "kebenaran & kerjasama" bagi melakar jalan keluar dari "kekusutan & pepecahan" ummat manusia kepada 'hakikatul islam'(hakikat cara hidup selamat)
Monday, July 27, 2009
Thursday, July 23, 2009
Salafi itu bagaimana? .Bhg 1
Bunga Rampai Fatwa Yusuf Qardhawi
PEMIKIRAN SALAFI
Yang dimaksud dengan "Pemikiran Salafi" di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur'an dan tuntunan Nabi SAW.
Kriteria Manhaj Salafi yang Benar
Yaitu suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut :Berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas) kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath'i. Memahami kasus-kasus furu' (kecil) dan juz'i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental.
Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan. Memerangi "Taqlid" dan kebekuan.
Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend.
Dalam masalah fiqh, berorientasi pada "kemudahan" bukan "mempersulit".
Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti.
Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan.
Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitasnya.
Menekankan sikap "ittiba'" (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat "ikhtira'(kreasi dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi.
Inilah inti "manhaj salafi" yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktek. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur'an dan Hadits-Hadits Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur'an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah. Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan "negara ilmu dan Iman". Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah.
Citra "Salafiah" Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra
Istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah". Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formalitas dan controversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf.
Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah metoda "debat" dan "polemik", bukan manhaj konstruktif dan praktis. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan "Salafiah" ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil.
Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formalitas dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa. Sedangkan pihak yang kontra-salafiah menuduh faham ini "terbelakang", senantiasa menoleh ke belakang,
tidak pernah menatap ke depan. Faham Salafiah, menurut mereka, tidak menaruh perhatian terhadap masa kini dan masa depan. Sangat fanatis terhadap pendapat sendiri, tidak mau mendengar suara orang lain.
Salafiah identik dengan anti pembaruan, mematikan kreatifitas dan daya cipta. Serta tidak mengenal moderat dan pertengahan. Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini merusak citra salafiah yang hakiki dan penyeru-penyerunya yang asli. Barangkali tokoh yang paling menonjol dalam mendakwahkan "salafiah" dan membelanya mati-matian pada masa lampau ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beserta muridnya Imam Ibnul-Qoyyim. Mereka inilah orang yang paling pantas mewakili gerakan"pembaruan Islam" pada masa mereka. Karena pembaruan yang mereka lakukan benar-benar mencakup seluruh disiplin ilmu Islam.
Mereka telah menumpas faham "taqlid", "fanatisme madzhab" fiqh dan ilmu kalam yang sempat mendominasi dan mengekang pemikiran Islam selama beberapa abad. Namun, di samping kegarangan mereka dalam membasmi "ashobiyah madzhabiyah" ini, mereka tetap menghargai para Imam Madzhab dan memberikan hak-hak mereka untuk dihormati. Hal itu jelas terlihat dalam risalah "Raf'l - malaam 'anil - A'immatil A'lam" karya Ibnu Taimiyah.
Demikian gencar serangan mereka terhadap "tasawuf" karena penyimpangan-penyimpangan pemikiran dan aqidah yang menyebar di dalamnya. Khususnya di tangan pendiri madzhab "Al-Hulul Wal-Ittihad" (penyatuan). Dan penyelewengan perilaku yang dilakukan para orang jahil dan yang menyalahgunakan "tasawuf" untuk kepentingan pribadinya. Namun, mereka menyadari tasawuf yang benar (shahih).
Mereka memuji para pemuka tasawuf yang ikhlas dan robbani. Bahkan dalam bidang ini, mereka meninggalkan warisan yang sangat berharga, yang tertuang dalam dua jilid dari "Majmu' Fatawa" karya besar Imam Ibnu Taimiyah. Demikian pula dalam beberapa karangan Ibnu-Qoyyim. Yang termasyhur ialah "Madarijus Salikin syarah Manazil As-Sairin ila Maqomaat Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in", dalam tiga jilid.
Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekedar Ucapan Mereka .
Yang perlu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah berarti sekedar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil tertentu. Adalah suatu hal y ang mungkin terjadi, anda mengambil pendapat-pendapat salaf dalam masalah yang juz'i (kecil), namun pada hakikatnya anda meninggalkan manhaj mereka yang universal, integral dan seimbang. Sebagaimana juga mungkin, anda memegang teguh manhaj mereka yang kulli (universal), jiwa dan tujuan-tujuannya, walaupun anda menyalahi sebagian pendapat dan ijtihad mereka.
Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya harus mengambil semua pendapat mereka. Jika saya melakukan hal itu berarti saya telah terperangkap dalam "taqlid" yang baru. Dan berarti telah melanggar manhaj yang mereka pegang dan perjuangkan sehingga mereka disiksa karenanya. Yaitu manhaj "nalar" dan "mengikuti dalil".
Melihat setiap pendapat secara obyektif, bukan memandang orangnya. Apa artinya anda protes orang lain mengikut (taqlid) Imam Abu Hanifah atau Imam Malik, jika anda sendiri taqlid kepada Ibnu Taimiyah atau Ibnul-Qoyyim . Juga termasuk menzalimi kedua Imam tersebut, hanya menyebutkan sisi ilmiah dan pemikiran dari hidup mereka dan mengabaikan segi-segi lain yang tidak kalah penting dengan sisi pertama.
Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: "Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan, pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia".
Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: "Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid".
Beliau adalah seorang laki-laki robbani yang amat berperasaan. Demikian pula muridnya Ibnul-Qoyyim. Ini dapat dirasakan oleh semua orang yang membaca kitab-kitabnya dengan hati yang terbuka. Namun, orang seringkali melupakan, sisi "dakwah" dan "jihad" dalam kehidupan dua Imam tersebut. Imam Ibnu Taimiyah terlibat langsung dalam beberapa medan pertempuran dan sebagai penggerak. Kehidupan dua tokoh itu penuh diwarnai perjuangan dalam memperbarui Islam. Dijebloskan ke dalam penjara beberapa kali. Akhirnya Syaikhul Islam mengakhiri hidupnya di dalam penjara, pada tahun 728 H. Inilah makna "Salafiah" yang sesungguhnya.
Bila kita alihkan pandangan ke zaman sekarang, kita temukan tokoh yang paling menonjol mendakwahkan "salafiah", dan paling gigih mempertahankannya lewat artikel, kitab karangan dan majalah pembawa missi "salafiah", ialah Imam Muhammad Rasyid Ridha. Pem-red majalah "Al-Manar' yang selama kurun waktu tiga puluh tahun lebih membawa "bendera" salafiah ini, menulis Tafsir "Al-Manar" dan dimuat dalam majalah yang sama, yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia.
Rasyid Ridha adalah seorang "pembaharu" (mujaddid) Islam pada masanya. Barangsiapa membaca "tafsir"nya, sperti : "Al-Wahyu Al-Muhammadi", "Yusrul-Islam", "Nida' Lil-Jins Al-Lathief", "Al-Khilafah", "Muhawarat Al-Mushlih wal-Muqollid" dan sejumlah kitab dan makalah-makalahnya, akan melihat bahwa pemikiran tokoh yang satu ini benar-benar merupakan "Manar" (menara) yang memberi petunjuk dalam perjalanan Islam di masa modern.
Kehidupan amalinya merupakan bukti bagi pemikiran "salafiah"nya. Beliaulah yang merumuskan sebuah kaidah "emas" yang terkenal dan belakangan dilanjutkan Imam Hasan
Al-Banna. Yaitu kaidah :
"Mari kita saling bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan mari kita saling
memaafkan dalam masalah-masalah yang kita berbeda pendapat." Betapa indahnya kaidah ini jika dipahami dan diterapkan oleh mereka yang meng-klaim dirinya sebagai "pengikut Salaf".
(disalin dari buku "Aulawiyaat Al Harokah Al Islamiyah fil Marhalah Al Qodimah" karya Dr.Yusuf Al Qordhowi, edisi terjemahan Penerbit Usamah Press)
PEMIKIRAN SALAFI
Yang dimaksud dengan "Pemikiran Salafi" di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur'an dan tuntunan Nabi SAW.
Kriteria Manhaj Salafi yang Benar
Yaitu suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut :Berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas) kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath'i. Memahami kasus-kasus furu' (kecil) dan juz'i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental.
Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan. Memerangi "Taqlid" dan kebekuan.
Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend.
Dalam masalah fiqh, berorientasi pada "kemudahan" bukan "mempersulit".
Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti.
Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan.
Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitasnya.
Menekankan sikap "ittiba'" (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat "ikhtira'(kreasi dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi.
Inilah inti "manhaj salafi" yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktek. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur'an dan Hadits-Hadits Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur'an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah. Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan "negara ilmu dan Iman". Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah.
Citra "Salafiah" Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra
Istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah". Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formalitas dan controversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf.
Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah metoda "debat" dan "polemik", bukan manhaj konstruktif dan praktis. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan "Salafiah" ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil.
Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formalitas dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa. Sedangkan pihak yang kontra-salafiah menuduh faham ini "terbelakang", senantiasa menoleh ke belakang,
tidak pernah menatap ke depan. Faham Salafiah, menurut mereka, tidak menaruh perhatian terhadap masa kini dan masa depan. Sangat fanatis terhadap pendapat sendiri, tidak mau mendengar suara orang lain.
Salafiah identik dengan anti pembaruan, mematikan kreatifitas dan daya cipta. Serta tidak mengenal moderat dan pertengahan. Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini merusak citra salafiah yang hakiki dan penyeru-penyerunya yang asli. Barangkali tokoh yang paling menonjol dalam mendakwahkan "salafiah" dan membelanya mati-matian pada masa lampau ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beserta muridnya Imam Ibnul-Qoyyim. Mereka inilah orang yang paling pantas mewakili gerakan"pembaruan Islam" pada masa mereka. Karena pembaruan yang mereka lakukan benar-benar mencakup seluruh disiplin ilmu Islam.
Mereka telah menumpas faham "taqlid", "fanatisme madzhab" fiqh dan ilmu kalam yang sempat mendominasi dan mengekang pemikiran Islam selama beberapa abad. Namun, di samping kegarangan mereka dalam membasmi "ashobiyah madzhabiyah" ini, mereka tetap menghargai para Imam Madzhab dan memberikan hak-hak mereka untuk dihormati. Hal itu jelas terlihat dalam risalah "Raf'l - malaam 'anil - A'immatil A'lam" karya Ibnu Taimiyah.
Demikian gencar serangan mereka terhadap "tasawuf" karena penyimpangan-penyimpangan pemikiran dan aqidah yang menyebar di dalamnya. Khususnya di tangan pendiri madzhab "Al-Hulul Wal-Ittihad" (penyatuan). Dan penyelewengan perilaku yang dilakukan para orang jahil dan yang menyalahgunakan "tasawuf" untuk kepentingan pribadinya. Namun, mereka menyadari tasawuf yang benar (shahih).
Mereka memuji para pemuka tasawuf yang ikhlas dan robbani. Bahkan dalam bidang ini, mereka meninggalkan warisan yang sangat berharga, yang tertuang dalam dua jilid dari "Majmu' Fatawa" karya besar Imam Ibnu Taimiyah. Demikian pula dalam beberapa karangan Ibnu-Qoyyim. Yang termasyhur ialah "Madarijus Salikin syarah Manazil As-Sairin ila Maqomaat Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in", dalam tiga jilid.
Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekedar Ucapan Mereka .
Yang perlu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah berarti sekedar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil tertentu. Adalah suatu hal y ang mungkin terjadi, anda mengambil pendapat-pendapat salaf dalam masalah yang juz'i (kecil), namun pada hakikatnya anda meninggalkan manhaj mereka yang universal, integral dan seimbang. Sebagaimana juga mungkin, anda memegang teguh manhaj mereka yang kulli (universal), jiwa dan tujuan-tujuannya, walaupun anda menyalahi sebagian pendapat dan ijtihad mereka.
Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya harus mengambil semua pendapat mereka. Jika saya melakukan hal itu berarti saya telah terperangkap dalam "taqlid" yang baru. Dan berarti telah melanggar manhaj yang mereka pegang dan perjuangkan sehingga mereka disiksa karenanya. Yaitu manhaj "nalar" dan "mengikuti dalil".
Melihat setiap pendapat secara obyektif, bukan memandang orangnya. Apa artinya anda protes orang lain mengikut (taqlid) Imam Abu Hanifah atau Imam Malik, jika anda sendiri taqlid kepada Ibnu Taimiyah atau Ibnul-Qoyyim . Juga termasuk menzalimi kedua Imam tersebut, hanya menyebutkan sisi ilmiah dan pemikiran dari hidup mereka dan mengabaikan segi-segi lain yang tidak kalah penting dengan sisi pertama.
Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: "Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan, pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia".
Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: "Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid".
Beliau adalah seorang laki-laki robbani yang amat berperasaan. Demikian pula muridnya Ibnul-Qoyyim. Ini dapat dirasakan oleh semua orang yang membaca kitab-kitabnya dengan hati yang terbuka. Namun, orang seringkali melupakan, sisi "dakwah" dan "jihad" dalam kehidupan dua Imam tersebut. Imam Ibnu Taimiyah terlibat langsung dalam beberapa medan pertempuran dan sebagai penggerak. Kehidupan dua tokoh itu penuh diwarnai perjuangan dalam memperbarui Islam. Dijebloskan ke dalam penjara beberapa kali. Akhirnya Syaikhul Islam mengakhiri hidupnya di dalam penjara, pada tahun 728 H. Inilah makna "Salafiah" yang sesungguhnya.
Bila kita alihkan pandangan ke zaman sekarang, kita temukan tokoh yang paling menonjol mendakwahkan "salafiah", dan paling gigih mempertahankannya lewat artikel, kitab karangan dan majalah pembawa missi "salafiah", ialah Imam Muhammad Rasyid Ridha. Pem-red majalah "Al-Manar' yang selama kurun waktu tiga puluh tahun lebih membawa "bendera" salafiah ini, menulis Tafsir "Al-Manar" dan dimuat dalam majalah yang sama, yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia.
Rasyid Ridha adalah seorang "pembaharu" (mujaddid) Islam pada masanya. Barangsiapa membaca "tafsir"nya, sperti : "Al-Wahyu Al-Muhammadi", "Yusrul-Islam", "Nida' Lil-Jins Al-Lathief", "Al-Khilafah", "Muhawarat Al-Mushlih wal-Muqollid" dan sejumlah kitab dan makalah-makalahnya, akan melihat bahwa pemikiran tokoh yang satu ini benar-benar merupakan "Manar" (menara) yang memberi petunjuk dalam perjalanan Islam di masa modern.
Kehidupan amalinya merupakan bukti bagi pemikiran "salafiah"nya. Beliaulah yang merumuskan sebuah kaidah "emas" yang terkenal dan belakangan dilanjutkan Imam Hasan
Al-Banna. Yaitu kaidah :
"Mari kita saling bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan mari kita saling
memaafkan dalam masalah-masalah yang kita berbeda pendapat." Betapa indahnya kaidah ini jika dipahami dan diterapkan oleh mereka yang meng-klaim dirinya sebagai "pengikut Salaf".
(disalin dari buku "Aulawiyaat Al Harokah Al Islamiyah fil Marhalah Al Qodimah" karya Dr.Yusuf Al Qordhowi, edisi terjemahan Penerbit Usamah Press)
Halaqah ilmu dan halaqah dakwah.
Bismilah Ar-rahman dan Ar-rahim aku menulis,
Dalam satu daurah ilmiah , aku dan beberapa orang peserta sedang menikmati minuman petang bersama seorang ustaz muda,ustaz Abu yang baru selesai memberi pengisian ilmiah di sebelah tengahari itu.Kami duduk mengelilingi meja yang disusun panjang .Ustaz Abu sedang berborak rancak dengan beberapa orang peserta daurah.Telingaku tertarik ketika dia mula bersuara jelas:
“Akhi,dari antum hadir usrah sahabat-sahabat di university yang tumpuan ilmiahnya kurang ,lebih baik anta cari pengajian-pengajian sunnah seperti di sini yang lebih memelihara khazanah sunah nabi dari sumber yang sahih” saran ustaz Abu .
“Cuba,anta tengok sahaja ramai yang menjadi mentor atau naqib dalam usrah tu kadang-kadang ilmu tak seberapa,hadis pun tak pasti sahihnya dan menyampaikan entah mereka faham ke tak?” tambah ustaz Abu lagi yang terus mempromosikan pengajian ilmiah dan memperlekeh usrah-usrah aktivis pelajar university.
Aku ,yang dipisahkan jarak oleh 4 orang peserta darinya dan beberapa peserta yang bersamanya diam mendengar komentar ustaz Abu itu. Komentar yang kritis dan sinis terhadap aktivis pelajar yang memilih pendekatan “Usrah” di kampus.Diri ku tidak setuju dengan pendapatnya.Tapi baru aku bersuara;
Ya betul ustaz,tapi….
“Para ikhwah,jom kembali ke tempat masing-masing untuk pengisian seterusnya.Nak mula dah ni!”suara Ahmad ,Ajk Daurah yang baru sampai depan pintu memangil kami dengan suara agak lantang.
Peserta program mula bangun dari bangku tempat minum .Aku lihat ustaz Abu pun turut bangun mengucapkan salam pepisahan dan bersalam dengan beberapa peserta sekitarnya.Nampaknya dia seperti tidak mendengar suaraku. Peserta lain mula segera ke bilik kuliah yang akan diadakan pengisian seterusnya.
Aku mendapatkanya ,kami bersalam dan sayang nya dia kelihatan ingin cepat juga kerana ada urusan lain. Jadi hajatku tidak kesampain untuk mengemukakan pendapatku dan aku juga tidak dapat jawapan yang lebih mendalam mengapa dia berkata seperti itu.Aku berniat untuk jumpa dia lain kesempatan.
Bagiku kata-katanya itu betul tapi tidaklah tepat dan kurang berhikmah.
Ya memang benar.Kita akui akan kelemahan ilmiah kebanyakan aktivis-aktivis university.Apatah lagi mereka bukan dari bidang yang mendalami ilmu agama.Malah ramai dari mereka pandai membangkitkan semangat dakwah dengan kesedaran dari zaman jahiliah mereka dan punya ambil peduli masalah umat pada tahap yang mengkagumkan.
Tapi ,adakah wajar kita menghukum mereka tidak layak menyampaikan ilmu.?atau kita mengatakan halaqah mereka tidak perlu ?,juga mengatakan halaqah ilmiah itu lebih perlu dari halaqah lain? Adakah ilmu itu hanya berkisar Al-quran dan hadis sahaja ?Tidak adakah yang dikatakan ilmu berdakwah? Dan tidakkah kita tahu kebanyakan aktivis pelajar sejak tahun 80-an lagi yang memilih pendekatan halaqah atau usrah di university telah banyak menyumbang kepada perkembangan positif islam di Negara kita. Dari usrah –usrah atau halaqah seperti itulah lahirnya golongan professional yang punya kesedaran islam sehingga ada yang mengelar mereka prostaz (professional + ustaz).
halaqah di tv 9
Dan yang lebih penting , halaqah yang dilakukan oleh pelajar senior kepada junior di university adalah lebih kepada gerak kerja dakwah yang memerlukan perancangan teliti serta bijak bagi menjayakan dakwah di universiti .Perancangan bagaimana hendak mendekati objek dakwah,perancangan bagaimana ingin mengeratkan silaturahim,perancangan ziarah seperti ingin mencontohi sunnah rasullulah dan para sahabat yang berjalan dari lorong ke lorong ,dari khabilah-ke khabilah dan dari pintu ke pintu bagi menyampaikan islam,perancangan bagaimana ingin membenteras maksiat di university,perancangan bagaimana ingin membuat program-program islami dan macam macam lagi program dakwah.Dan semua itu memerlukan pelajar sendiri merancang, kerana mereka-lah yang lebih mengetahui medan dakwah mereka. Disebabkan itu, halaqah itu dinamakan halaqah dakwah bukan halaqah ilmiah.
Tapi sayangnya ramai yang salah faham.Mereka anggap halaqah dakwah itu juga adalah halaqah ilmu.Malah ada yang anggap sama taraf.sedangkan antara keduanya pada peringkat yang berbeza. Aku secara jujur dalam membawa usrah atau halaqah di university, aku katakan point dibawah dengan jelas dalam pertemuan awal kepada junior yang ingin di usrahkan : “perhimpunan kita di sini adalah salah satu usaha terpenting dalam membina tarbiah imaniah yang mencakupi seluruh aspek keislaman.Kita akan menjadi orang yang mengeratkan silaturahim ,bermanfaat kepada sahabat-sahabat kita,memastikan amal kita seiring percakapan kita,membuat aktiviti jamaie(berkumpulan),turut menumpukan aktiviti yang menyuburkan ruhiyah kita,menjadi anasir teladan,menyemarakan semangat jihad yang benar di kalangan pemuda-pemuda islam dan membuat aktiviti dakwah kerana cinta kepada saudara kita dan ingin mereka merasai nikmat tarbiah yang kita rasai .Halaqah ini bukanlah medan terbaik mencari ilmu.Jika antum mahu benar mencari ilmu lebih dalam bidang al-Quran hadis atau lain-lain ,antum harus mencari di tempat lain.Selayaknya yang memberikan ilmu itu adalah ustaz yang di akui ilmunya seperti dalam kuliah-kuliah yang diadakan di merata tempat di Negara kita.Dan ana tidak halang antum mencari kerana ana juga mencari pengajian-pengajian ilmu dari merata tempat”.
Disebabkan itulah aku agak sedih dan hairan kepada sahabat-sahabat yang dikatakan memperjuangkan islam,tapi hanya menjuzukan pada aspek ilmiah sahaja , tidak bertoleransi atas masalah kilaf yang memerlukan masa untuk paham , tidak mahu menerima fiqh dakwah yang memerlukan mengikat hati sebelum menerangkan , kerap menimbulkan kontrovesi sehinggakan mereka ni kerap dikatakan suka perdebatan dan yang lebih malang mereka memperlekehkan aktiviti –aktiviti jemaah lain yang melaksanakan tugasan islam sedangkan mereka tidak mampu lakukan.
Mereka datang dengan mengatakan mereka memilih manhaj salafi dan menamakan diri sebagai salafiyun. Bagiku mereka itu bukanlah salafi , mungkin mereka ultra salafi atau dikatakan ramai ulama sebagai pro-salafi.Yusuf Qardawi menulis dalam risalah kecil yang bertajuk Bunga Rampai Fatwa Yusuf Qardhawi,Citra "Salafiah" Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra .Istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah". Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formalitas dan controversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf. -1
Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah metoda "debat" dan "polemik", bukan manhaj konstruktif dan praktis. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan "Salafiah" ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil. Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formalitas dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa.-1
Kerana salafi yang sebenarnya adalah yang memerhatikan sudut keseimbangan dalam beramal dan berdakwah, moderate, bersungguh dalam ber amal,menghidupkan ruhiyah ,penuh kebijasanaan ketika berdakwah,tahu menilal mana satu yang lebih utama di dakwahi atau diamalkan,berkerjasama dalam hal yang disepakati , dan tahu siapa lawan dan siapa kawan.
Bagi ku , mereka yang mengikut manhaj salafi adalah mencontohi kehidupan seluruh pertamanya Rasulullah saw, sahabatnya , tabien ,dan tabiu tabien .Dan antara tokoh salafi yang baik kita perhatikan adalah Ibnu Taimiyah sendiri yang bagiku seorang daie robbani yang telah Allah azawajala berikan hikmah dalam berdakwah dan memahami islam dari pelbagai aspek .
Dinukilkan oleh Yusuf Qardawi:
Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: "Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan,pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia".Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: "Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid".-1
SubhanAllah amat hebat tokoh salafi seperti Ibnu Taimiyah .Pastinya di hormati dan disanjung di zamannya sebagai seorang Robbani yang telah berjaya menghidupkan halaqah ilmu dan halaqah dakwah .Memahami bila dan dengan siapa yang perlu dilakukan halaqah ilmiah dan bila pula halaqah dakwah diperlukan dalam melaksanakan misi islam sehinggalah beliau turut dikenali sebagai panglima perang yang memenagkan islam dalam beberapa peperangan dan dalam masa yang sama digelar tokoh ilmuan yang disegani sepanjang zaman.
Jadi adakah wajar kita yang hanya memberi fokus kepada satu bidang islam menidakkan hak ikhwah kita yang berjuang dalam bidang yang lain.Adapun kelemahan mereka , adalah wajib bagi kita menegur mereka dengan penuh hikmah tanpa menimbulkan permusuhan dan perdebatan sia-sia yang pasti merugikan kita kembali.
Al-Imam Hasan Albana memperingatkan kepada orang yang berselisih faham dalam perkara-perkara cabang fiqh dengan berbincang mengenainya tentang satu penyakit yang amat bahaya lagi serius yang boleh memusnahkan umat dan menyesatkan orang-orang yang berselisih faham itu sendiri. Ianya tidak lain dari penyakit selalu bertengkar dan ta'assub yang telah diberi amaran dan peringatan oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya :Maksud: "Tidak akan sesat sesuatu kaum itu selepas mendapat petunjuk melainkanapabila mereka selalu berdebat.At-Tirmizi: 5/353 No: 3253
Pertengkaran dan ta'assub sebenarnya boleh mengeraskan hati, menaikkan kemarahan di dada dan menjadikan seseorang itu buta dari kebenaran dan berjalan mengikut hawa nafsu.Oleh itu, ianya patut ditinggalkan bagi menjaga ukhuwwah dalam agama dan kejinakan hati. Ini sememangnya adalah merupakan suatu perkara yang lebih besar dan seharusnya diutamakan. -(Syarahan usul 20/ms 67)
Seikhul Islam Ibn Taimiyyah berkata:
"Umat tidak beselisih dan berpecah jika pertikaian itu boleh diputuskan dengan ilmu dan keadilan. Jika tidak, maka dengan berpegang kepada ijmal yang thabit dengan nas dan ijma'. Wajib menyuruh orang awam berpegang dengan ijamal yang thabit dengan nas dan ijma' serta mencegah mereka dari hanyut ke dalam huraian (tafsil) yang mencetuskan perpecahan dan perselisihan. Sesungguhnya perpecahan dan perselisihan adalah di antara sebesar-besar perkara yang dilarang oleh Allah dan rasulNya. (Al-Fatawa: 12/237)
Jadi ,ayoh sahabat-sahabatku sekalian,mari kita jauhi perdebatan yang mengelapkan hati dan menimbulkan perpecahan.Marilah kita bersepakat dalam hal-hal yang dipersetujui,mencari titik-titik pertemuan ,tidaklah hanya merasakan kita sahaja yang betul dan tidak mencela jemaah-jemaah dakwah yang masih diiktirah ulama dalam lingkungan ahli sunnah wal jamaah.
Juga penting kepada aktivis islam di kampus atau dalam masyarakat mengetahui akitiviti halaqah jenis apa pada tahap “taklim (pengajian umum) ” dan aktiviti halaqah jenis apa pada tahap takwim (pembentukan) sehinggalah kita tahu membezakan yang mana lebih utama dalam beramal . Pada tahap taklim , kita akan lihat tuntutan kehadiran tidaklah ketat.Tambahan lagi kehadiran kita boleh ditangguh kerana teknologi semasa seperti “record kuliah audio dan video” yang semakin banyak dimuatkan di internet.Tapi pada tahap takwim kita akan di tarbiah lebih serius bagi menjayakan misi islam dan kesanya terhadap pembinaan iman adalah lebih menonjol.Maka seharusnya kita bersikap terhadap pengarahan dakwah yang tidak menyuruh bermaksiat kepada Allah azawajal seperti mukmim yang diceritakan dalam surah dibawah:
Sesungguhnya perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang beriman ketika mereka diajak ke pada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu di antara mereka, hanyalah mereka berkata: “Kami dengar dan kami taat”: dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan(an-nur:ayat 51)
Ingat ! Kita bukan hanya ditanya Allah kelak mengenai satu aspek aktiviti seperti juzuk halaqah ilmiah atau juzuk halaqah sufi sahaja.Kita akan ditanya kelak bagaimana kita beradaptasi dengan masyarakat untuk mewujudkan daulah islam yang dirindui semua makahluk melalui sarana halaqah membina persaudaraan islam (ukhwah),halaqah dakwah,halaqah jasadiah(fizikal),halaqah tasawuf atau sufi ( aspek Ruhiyah ),halaqah ekonomi,halaqah kemasyarakatan,halaqah pendidikan dan halaqah politik(siasah).Kerana itulah yang diajarkan islam.wallahwalam.
Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Ugama Islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; sesungguhnya Syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata.(Surah Al-baqarah: ayat 208)
(p/s:Nama ustaz Abu dan Ahmad dalam posting ini bukanlah nama sebenar.)
Rujukan ; 1. Bunga Rampai Fatwa Yusuf Qardhawi
2. Dr. 'Ali 'Abdul Halim Mahmud,Syarah Usul 20
Dalam satu daurah ilmiah , aku dan beberapa orang peserta sedang menikmati minuman petang bersama seorang ustaz muda,ustaz Abu yang baru selesai memberi pengisian ilmiah di sebelah tengahari itu.Kami duduk mengelilingi meja yang disusun panjang .Ustaz Abu sedang berborak rancak dengan beberapa orang peserta daurah.Telingaku tertarik ketika dia mula bersuara jelas:
“Akhi,dari antum hadir usrah sahabat-sahabat di university yang tumpuan ilmiahnya kurang ,lebih baik anta cari pengajian-pengajian sunnah seperti di sini yang lebih memelihara khazanah sunah nabi dari sumber yang sahih” saran ustaz Abu .
“Cuba,anta tengok sahaja ramai yang menjadi mentor atau naqib dalam usrah tu kadang-kadang ilmu tak seberapa,hadis pun tak pasti sahihnya dan menyampaikan entah mereka faham ke tak?” tambah ustaz Abu lagi yang terus mempromosikan pengajian ilmiah dan memperlekeh usrah-usrah aktivis pelajar university.
Aku ,yang dipisahkan jarak oleh 4 orang peserta darinya dan beberapa peserta yang bersamanya diam mendengar komentar ustaz Abu itu. Komentar yang kritis dan sinis terhadap aktivis pelajar yang memilih pendekatan “Usrah” di kampus.Diri ku tidak setuju dengan pendapatnya.Tapi baru aku bersuara;
Ya betul ustaz,tapi….
“Para ikhwah,jom kembali ke tempat masing-masing untuk pengisian seterusnya.Nak mula dah ni!”suara Ahmad ,Ajk Daurah yang baru sampai depan pintu memangil kami dengan suara agak lantang.
Peserta program mula bangun dari bangku tempat minum .Aku lihat ustaz Abu pun turut bangun mengucapkan salam pepisahan dan bersalam dengan beberapa peserta sekitarnya.Nampaknya dia seperti tidak mendengar suaraku. Peserta lain mula segera ke bilik kuliah yang akan diadakan pengisian seterusnya.
Aku mendapatkanya ,kami bersalam dan sayang nya dia kelihatan ingin cepat juga kerana ada urusan lain. Jadi hajatku tidak kesampain untuk mengemukakan pendapatku dan aku juga tidak dapat jawapan yang lebih mendalam mengapa dia berkata seperti itu.Aku berniat untuk jumpa dia lain kesempatan.
Bagiku kata-katanya itu betul tapi tidaklah tepat dan kurang berhikmah.
Ya memang benar.Kita akui akan kelemahan ilmiah kebanyakan aktivis-aktivis university.Apatah lagi mereka bukan dari bidang yang mendalami ilmu agama.Malah ramai dari mereka pandai membangkitkan semangat dakwah dengan kesedaran dari zaman jahiliah mereka dan punya ambil peduli masalah umat pada tahap yang mengkagumkan.
Tapi ,adakah wajar kita menghukum mereka tidak layak menyampaikan ilmu.?atau kita mengatakan halaqah mereka tidak perlu ?,juga mengatakan halaqah ilmiah itu lebih perlu dari halaqah lain? Adakah ilmu itu hanya berkisar Al-quran dan hadis sahaja ?Tidak adakah yang dikatakan ilmu berdakwah? Dan tidakkah kita tahu kebanyakan aktivis pelajar sejak tahun 80-an lagi yang memilih pendekatan halaqah atau usrah di university telah banyak menyumbang kepada perkembangan positif islam di Negara kita. Dari usrah –usrah atau halaqah seperti itulah lahirnya golongan professional yang punya kesedaran islam sehingga ada yang mengelar mereka prostaz (professional + ustaz).
halaqah di tv 9
Dan yang lebih penting , halaqah yang dilakukan oleh pelajar senior kepada junior di university adalah lebih kepada gerak kerja dakwah yang memerlukan perancangan teliti serta bijak bagi menjayakan dakwah di universiti .Perancangan bagaimana hendak mendekati objek dakwah,perancangan bagaimana ingin mengeratkan silaturahim,perancangan ziarah seperti ingin mencontohi sunnah rasullulah dan para sahabat yang berjalan dari lorong ke lorong ,dari khabilah-ke khabilah dan dari pintu ke pintu bagi menyampaikan islam,perancangan bagaimana ingin membenteras maksiat di university,perancangan bagaimana ingin membuat program-program islami dan macam macam lagi program dakwah.Dan semua itu memerlukan pelajar sendiri merancang, kerana mereka-lah yang lebih mengetahui medan dakwah mereka. Disebabkan itu, halaqah itu dinamakan halaqah dakwah bukan halaqah ilmiah.
Tapi sayangnya ramai yang salah faham.Mereka anggap halaqah dakwah itu juga adalah halaqah ilmu.Malah ada yang anggap sama taraf.sedangkan antara keduanya pada peringkat yang berbeza. Aku secara jujur dalam membawa usrah atau halaqah di university, aku katakan point dibawah dengan jelas dalam pertemuan awal kepada junior yang ingin di usrahkan : “perhimpunan kita di sini adalah salah satu usaha terpenting dalam membina tarbiah imaniah yang mencakupi seluruh aspek keislaman.Kita akan menjadi orang yang mengeratkan silaturahim ,bermanfaat kepada sahabat-sahabat kita,memastikan amal kita seiring percakapan kita,membuat aktiviti jamaie(berkumpulan),turut menumpukan aktiviti yang menyuburkan ruhiyah kita,menjadi anasir teladan,menyemarakan semangat jihad yang benar di kalangan pemuda-pemuda islam dan membuat aktiviti dakwah kerana cinta kepada saudara kita dan ingin mereka merasai nikmat tarbiah yang kita rasai .Halaqah ini bukanlah medan terbaik mencari ilmu.Jika antum mahu benar mencari ilmu lebih dalam bidang al-Quran hadis atau lain-lain ,antum harus mencari di tempat lain.Selayaknya yang memberikan ilmu itu adalah ustaz yang di akui ilmunya seperti dalam kuliah-kuliah yang diadakan di merata tempat di Negara kita.Dan ana tidak halang antum mencari kerana ana juga mencari pengajian-pengajian ilmu dari merata tempat”.
Disebabkan itulah aku agak sedih dan hairan kepada sahabat-sahabat yang dikatakan memperjuangkan islam,tapi hanya menjuzukan pada aspek ilmiah sahaja , tidak bertoleransi atas masalah kilaf yang memerlukan masa untuk paham , tidak mahu menerima fiqh dakwah yang memerlukan mengikat hati sebelum menerangkan , kerap menimbulkan kontrovesi sehinggakan mereka ni kerap dikatakan suka perdebatan dan yang lebih malang mereka memperlekehkan aktiviti –aktiviti jemaah lain yang melaksanakan tugasan islam sedangkan mereka tidak mampu lakukan.
Mereka datang dengan mengatakan mereka memilih manhaj salafi dan menamakan diri sebagai salafiyun. Bagiku mereka itu bukanlah salafi , mungkin mereka ultra salafi atau dikatakan ramai ulama sebagai pro-salafi.Yusuf Qardawi menulis dalam risalah kecil yang bertajuk Bunga Rampai Fatwa Yusuf Qardhawi,Citra "Salafiah" Dirusak oleh Pihak yang Pro dan Kontra .Istilah "Salafiah" telah dirusak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap "salafiah". Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formalitas dan controversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf. -1
Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini. Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah metoda "debat" dan "polemik", bukan manhaj konstruktif dan praktis. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan "Salafiah" ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil. Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formalitas dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa.-1
Kerana salafi yang sebenarnya adalah yang memerhatikan sudut keseimbangan dalam beramal dan berdakwah, moderate, bersungguh dalam ber amal,menghidupkan ruhiyah ,penuh kebijasanaan ketika berdakwah,tahu menilal mana satu yang lebih utama di dakwahi atau diamalkan,berkerjasama dalam hal yang disepakati , dan tahu siapa lawan dan siapa kawan.
Bagi ku , mereka yang mengikut manhaj salafi adalah mencontohi kehidupan seluruh pertamanya Rasulullah saw, sahabatnya , tabien ,dan tabiu tabien .Dan antara tokoh salafi yang baik kita perhatikan adalah Ibnu Taimiyah sendiri yang bagiku seorang daie robbani yang telah Allah azawajala berikan hikmah dalam berdakwah dan memahami islam dari pelbagai aspek .
Dinukilkan oleh Yusuf Qardawi:
Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: "Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan,pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia".Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: "Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid".-1
SubhanAllah amat hebat tokoh salafi seperti Ibnu Taimiyah .Pastinya di hormati dan disanjung di zamannya sebagai seorang Robbani yang telah berjaya menghidupkan halaqah ilmu dan halaqah dakwah .Memahami bila dan dengan siapa yang perlu dilakukan halaqah ilmiah dan bila pula halaqah dakwah diperlukan dalam melaksanakan misi islam sehinggalah beliau turut dikenali sebagai panglima perang yang memenagkan islam dalam beberapa peperangan dan dalam masa yang sama digelar tokoh ilmuan yang disegani sepanjang zaman.
Jadi adakah wajar kita yang hanya memberi fokus kepada satu bidang islam menidakkan hak ikhwah kita yang berjuang dalam bidang yang lain.Adapun kelemahan mereka , adalah wajib bagi kita menegur mereka dengan penuh hikmah tanpa menimbulkan permusuhan dan perdebatan sia-sia yang pasti merugikan kita kembali.
Al-Imam Hasan Albana memperingatkan kepada orang yang berselisih faham dalam perkara-perkara cabang fiqh dengan berbincang mengenainya tentang satu penyakit yang amat bahaya lagi serius yang boleh memusnahkan umat dan menyesatkan orang-orang yang berselisih faham itu sendiri. Ianya tidak lain dari penyakit selalu bertengkar dan ta'assub yang telah diberi amaran dan peringatan oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya :Maksud: "Tidak akan sesat sesuatu kaum itu selepas mendapat petunjuk melainkanapabila mereka selalu berdebat.At-Tirmizi: 5/353 No: 3253
Pertengkaran dan ta'assub sebenarnya boleh mengeraskan hati, menaikkan kemarahan di dada dan menjadikan seseorang itu buta dari kebenaran dan berjalan mengikut hawa nafsu.Oleh itu, ianya patut ditinggalkan bagi menjaga ukhuwwah dalam agama dan kejinakan hati. Ini sememangnya adalah merupakan suatu perkara yang lebih besar dan seharusnya diutamakan. -(Syarahan usul 20/ms 67)
Seikhul Islam Ibn Taimiyyah berkata:
"Umat tidak beselisih dan berpecah jika pertikaian itu boleh diputuskan dengan ilmu dan keadilan. Jika tidak, maka dengan berpegang kepada ijmal yang thabit dengan nas dan ijma'. Wajib menyuruh orang awam berpegang dengan ijamal yang thabit dengan nas dan ijma' serta mencegah mereka dari hanyut ke dalam huraian (tafsil) yang mencetuskan perpecahan dan perselisihan. Sesungguhnya perpecahan dan perselisihan adalah di antara sebesar-besar perkara yang dilarang oleh Allah dan rasulNya. (Al-Fatawa: 12/237)
Jadi ,ayoh sahabat-sahabatku sekalian,mari kita jauhi perdebatan yang mengelapkan hati dan menimbulkan perpecahan.Marilah kita bersepakat dalam hal-hal yang dipersetujui,mencari titik-titik pertemuan ,tidaklah hanya merasakan kita sahaja yang betul dan tidak mencela jemaah-jemaah dakwah yang masih diiktirah ulama dalam lingkungan ahli sunnah wal jamaah.
Juga penting kepada aktivis islam di kampus atau dalam masyarakat mengetahui akitiviti halaqah jenis apa pada tahap “taklim (pengajian umum) ” dan aktiviti halaqah jenis apa pada tahap takwim (pembentukan) sehinggalah kita tahu membezakan yang mana lebih utama dalam beramal . Pada tahap taklim , kita akan lihat tuntutan kehadiran tidaklah ketat.Tambahan lagi kehadiran kita boleh ditangguh kerana teknologi semasa seperti “record kuliah audio dan video” yang semakin banyak dimuatkan di internet.Tapi pada tahap takwim kita akan di tarbiah lebih serius bagi menjayakan misi islam dan kesanya terhadap pembinaan iman adalah lebih menonjol.Maka seharusnya kita bersikap terhadap pengarahan dakwah yang tidak menyuruh bermaksiat kepada Allah azawajal seperti mukmim yang diceritakan dalam surah dibawah:
Sesungguhnya perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang beriman ketika mereka diajak ke pada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu di antara mereka, hanyalah mereka berkata: “Kami dengar dan kami taat”: dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan(an-nur:ayat 51)
Ingat ! Kita bukan hanya ditanya Allah kelak mengenai satu aspek aktiviti seperti juzuk halaqah ilmiah atau juzuk halaqah sufi sahaja.Kita akan ditanya kelak bagaimana kita beradaptasi dengan masyarakat untuk mewujudkan daulah islam yang dirindui semua makahluk melalui sarana halaqah membina persaudaraan islam (ukhwah),halaqah dakwah,halaqah jasadiah(fizikal),halaqah tasawuf atau sufi ( aspek Ruhiyah ),halaqah ekonomi,halaqah kemasyarakatan,halaqah pendidikan dan halaqah politik(siasah).Kerana itulah yang diajarkan islam.wallahwalam.
Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam Ugama Islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; sesungguhnya Syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata.(Surah Al-baqarah: ayat 208)
(p/s:Nama ustaz Abu dan Ahmad dalam posting ini bukanlah nama sebenar.)
Rujukan ; 1. Bunga Rampai Fatwa Yusuf Qardhawi
2. Dr. 'Ali 'Abdul Halim Mahmud,Syarah Usul 20
Saturday, July 11, 2009
Debarran cinta……Cinta itu datang lagi .bahagian 1
Aku duduk di sebelah ahmad dan mula bersuara,
Ahmad,Abg Aman nak minta tolong bawa semua ikhwah kita ke tempat program!.
Rasa berat la pulak nak bawa depa pergi sana.Aman rasa nak balik dan jumpa ummi jap.Mungkin sebelah malam baru Aman sampai.
"Ummi macam mana ?dan kat mana?.Dah borak apa yang Aman suruh pada khamis malam?"tanyaku kepada ahmad.
“Abang Aman,Ummi dah bersama ayah malam tadi!” balas adiku ringkas.
“HAA!.MAksud hang?”terkejutku hairan.
"Ya,Ummi dan pun bersama ayah malam tadi(jumaat malam)dan ummi dah mahu kembali kepada ayah,dan doakan semoga kekal." balas adiku lagi.
Aku pegang tangan adikku dengan kuat dan bertanya lagi,
“betul ke Mad?”tanyaku lagi mohon kepastian.
"Ya,betul " balasnya ringkas.
Ya Allah , betul ke apa yang aku dengar ini!,alangkah bahagianya hati ku saat ini.
Aku terus sujud dan menangis penuh gembira dan syukur.Ya Allah,Ya Rabbana,yang maha kuasa ke atas hati manusia,kepada mu aku menyembah dan muliakan.Setinggi-tinggi kemulian kepadaMu yang telah memberikan hamba ini jalan keluar yang diidamkan.
Maha suci Allah yang memberikan jalan keluar kepada hambanya dari arah yang tidak diketahui.
alhamdulilah,
alhamdulilah,
alhamdulilah,
Rasanya aku menangis kurang lebih 30 saat dalam keadaan bersujud.
“Ah... sekarang masih ramai orang di dalam pusat islam ini”.aku harus segera normal.
aku duduk antara dua sujud segera dan mengusap air mata.Aku bangun dan segera keluar ke gerbang utama Pusat islam uitm.Aku tidak mahu,para ikhwah dan jemaah yang masih dalam PI melihat aku yang baru menangis.
Di luar aku melihat ke langit sambil hatiku terus bertasbih dan bersuyukur memuji Rab Al Alamin.
alhamdulilah,
alhamdulilah,
alhamdulilah,
Betul kah semua ini?.Terasa seperti sebuah novel pulak.seperti happy ending diantara dua insan.Seperti khairul Azzam yang akhirnya ditakdirkan menikah juga dengan Ana dalam novel Ketika Cinta Bertasbih,seperti Maria yang dapat juga menikah dengan fahri dalam novel Ayat-Ayat cinta,seperti cerita Holywod yang aku tidak ingat tajuknya,ceritanya adalah 2 orang kanak-kanak kembar yang berjaya menyatu kembali ibu dan bapa mereka ketika mereka berjumpa dalam satu perkemehan cuti musim dan mereka buat plan tukar dan beberapa perancangan bagi parent mereka sehinggalah berjaya ...,dan seperti cerita-serita melayu , bolywod yang semua pihak bergembira,yang bercerai berkahwin semula dan macam-macam lagi.
Semuanya tidak diduga,aku asalnya telah optimis yang ummi dan ayah akan berpisah,99 peratus dan terpaska menyiapkan diri untuk menghadapi kenyataan itu,aku sudah buntu dan hanya mampu meletakkan pengharapan pada Allah sahaja.
Tetapi ternyata Allah mengkehendaki yang lain,Yang kosong peratus boleh jadi 100 peratus,begitu juga sebaliknya.
Itulah Allah yang maha Kuasa atas diri Hambanya.
Ya Allah ,aku kepingin jumpa ummi ku segera dan tengok betul ke kata AHmad itu.
aku segera masuk kedalam PI dan menyatakan hasratku.
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
Aku memecut motosikal honda wave dengan rasa riang dan bahagia.Saat hampir masuk ke ekspressway BKE aku ternampak satu gerai air soya di tepi jalan dan melepasinya kerana agak laju.
“Ah,ummi memang amat mengemari air soya.Baik aku beli”.kataku sendirian.
Aku segera melihat kenderaan dari arah belakang dan depan bagi membuat U turn.
Setiba di hadapan gerai.
“Assalamulaikum kak”sapaku spontan sambil membuka helmet.
“Walaikum salam dik,nak berapa bungkus”respon kakak penjual air tangkas dan bangun dari tempat duduknya.
“Kak,bagi 2 air soya,satu gula putih dan satu gula merah.” balasku.
“2 ringgit sahaja dik”balas kakak penujual air itu.
Aku membayar ,meletak bungkusan air soya itu di bakul dan terus pecut ke arah expressway BKE.
Di rumah,aku memberi salam dan segera masuk.Kedengaran suara menyambut salam dari dapur.
Di ruang dapur,Aku melihat ummi sedang sibuk masak dan ayah sedang duduk membelek satu artikel di ruang meja makan yang jaraknya kurang lebih 7 meter dari dapur masak.
Alangkah bahagia aku melihat ummi saat ini,ummi yang rambutnya yang kelihatan di inai dan sedikit kerinting diikat rapi kelihatan ceria,bertenaga dan bahagia disamping suami tercinta yang seperti sedang menunggu lauk di meja makan. Umi melihatku dan segera ke arahku.
“Assalamulaikan mi”aku memberi salam lagi.
“Walaikum salam,anak ummi dah balik.Mesti penat dari kerja.Meh duduk dulu.” balas ummi ceria sambil berjalan menuju arahku.
Aku terpegun seketika dan tidak tahu apa yang hendak dikatakan.
Aku segera mencium tangan ummi yang ada bau kari ikan dan memeluk ummi erat.
Mataku berkaca-kaca dan memeluk ummi agak lama.
“Terima kasih ummi,” biskiku perlahan sambil melepaskan pelukan.
“Ummi yang patut banyak berterima kasih pada Aman”balas ummi dengan suara perlahan.
“Takpe mi,dah la tu,jom duduk dulu ” ajakku.
“Dan,Alhamdulilah.Aman ada sesuatu untuk ummi.Ni, air soya untuk ummi” kataku yang telah duduk dan menyerahkan bungkusan air soya kepada ummi yang masih berdiri di sebelah meja makan.
“Air ini khas untuk ummi sahaja”tegasku lagi .
“Alhamdulilah,Terima kasih Aman,anak ummi ” balas ummi ringkas sambil memperhatikan seketika bungkusan di tanganya dengan itu.
Aku tidak tahu apa yang difikirkan ummi.Matanya seperti haru tapi segera dia dapat mengawal keadaan.
Aman duduk dulu,ummi nak kena masak sikit je lagi.
“Aman … makan sekali ni.Ikah, tolong ambil pinggan untuk Abang Aman” ayahku mula bersuara.
“Ye, Yah,Alhamdulilah ,ummi mesti masak enak hari ini.” balasku.
“Ye, mesti enak.hari ni hari yang bahagia untuk kita” balas ayah yang juga kelihatan bertenaga dari selalu .
“Takde la sedap mana petang ni.macam biasa je,dan masakan ummi memang selalu sedap poon… dan anak-anak ummi dan ayah memang tak pernah penat puji.” balas ummi nada bergurau sambil berjalan ke dapur.
“Memang ummi adalah tukang masak terbaik buat kami”balasku bersemangat.
Ayah dan Ikah tersenymum dan bersuara ya,menyokong.
“Aman,dengar kata nak buat Rehlah dengan kawan-kawan di bukit hijau esok.?”Tanya ayah.
“Ye yah,dengan ikhwah-ikhwah uitm.Sebab tu Aman minta tolong pakcik di kampung.kami juga akan menggunakan surau di kampong untuk berprogram malam ni. mungkin makcik akan tolong masak sikit untuk kami”balasku.
Eish,menyusahkan pakcik pulak,apa kata esok ummi dan ayah je masak ?,dan juga boleh pergi sekali ke bukit hijau.”saran ayah.
Wah bagus juga Ayah.tidak susahkan makcik di kampung.Alhamdulilah sudah juga save cost program esok.
“Mungkin kegembiraan hari ini berkat setiap ahli keluarga ini tetap meneruskan agenda program islam dan dakwah walaupun duji dengan ujian yang berat.Ayah yang selalu ke hospital dan kampong telah banyak mengubat orang dengan pendekatan Ayat Al-Quran,Ummi yang pergi pengajian serta anak –anak ummi dan ayah terus terlibat dengan jemaah tarbiah membuat program dakwah” tambahku lagi penuh syukur.
“Dengan pertolongan Allah,insyaAllah” balas ayah ringkas.
Lauk petang itu enak sekali,kari ikan,dan ayam goreng yang di saluti sos pedas special buatan ummi dan sayur campur.aku tambah 2 kali .Ayah dan adik-adik juga turut tambah nasi kerana lauk yang sedap itu dan memuji masakan ummi.
Selepas makan aku segera menjatuhkan badan di katilku dan mengelamun sambil menunggu azam magrib.
Maha suci tuhanku yang telah menjadikan hari ini penuh berita gembira.Alhamdulilah betapa indahnya petang ini.semoga tidak lagi seperti petang-petang sebelumnya.
Jika petang yang sebelum hari ini,kami semua balik dengan keletihan dan suasana rumah tidak seceria hari ini.Ayah juga tidak banyak bercakap dan segera masuk ke dalam bilik.Adik-adik pula ada yang sepi melayan tv dan ada yang tido sampai ke magrib.
Hal ini berlaku kerana ummi kerap bermalam di TASKA yang dibukanya sendiri hampir setahun.Umi hanya akan pulang ke rumah ini pada waktu siang untuk masak serta mengemas rumah dan akan balik semula ke TASKA sebelum magrib.
Keadaan lebih sedih jika hari-hari sebelumnya ummi memilih tetap memakai tudung labuhnya di dalam rumah bagi mendesak ayah melepaskanya.Bila saja ayah balik rumah ,ummi akan mendapatkan tudungnya.Tidak dapat aku bayangkan betapa deritanya ayah dan adik-adik lain bila melihat kerenah ummi yang rasanya sudah hampir setahun berbuat seperti itu.Seperti orang asing di rumah sendiri.
Sehinggalah hari ini.Aku amat bahagia tidak terkata saat melihat ummi hari ni.Ayah pasti juga lebih gembira bila dapat semula melihat rambut isterinya.Ummi tidak lagi memakai tudung dalam rumah sendiri.malah ceria ,berkata lembut dengan suami dan boleh bergurau bersama seperti dulu.
Hari ini telah mengembalikan keceriaan petang yang telah hilang.Adik-adik yang sedang menonton tv di bilik sebelah juga tadi saling bergurau,bertanyakan bila lauk nak siap,dan ada juga yang tengah tolong ummi memasak tadi .
Alhamdulilah,…….alangkah bahagianya aku hari ini.
“Tapi …..kenapa ummi tiba-tiba mengubah keputusanya.?”tiba-tiba soalan itu menghingap fikiranku.
Nak Tanya ummi terus ke?
Ah,…Baik Tanya ahmad dulu malam ni.
Ahmad,Abg Aman nak minta tolong bawa semua ikhwah kita ke tempat program!.
Rasa berat la pulak nak bawa depa pergi sana.Aman rasa nak balik dan jumpa ummi jap.Mungkin sebelah malam baru Aman sampai.
"Ummi macam mana ?dan kat mana?.Dah borak apa yang Aman suruh pada khamis malam?"tanyaku kepada ahmad.
“Abang Aman,Ummi dah bersama ayah malam tadi!” balas adiku ringkas.
“HAA!.MAksud hang?”terkejutku hairan.
"Ya,Ummi dan pun bersama ayah malam tadi(jumaat malam)dan ummi dah mahu kembali kepada ayah,dan doakan semoga kekal." balas adiku lagi.
Aku pegang tangan adikku dengan kuat dan bertanya lagi,
“betul ke Mad?”tanyaku lagi mohon kepastian.
"Ya,betul " balasnya ringkas.
Ya Allah , betul ke apa yang aku dengar ini!,alangkah bahagianya hati ku saat ini.
Aku terus sujud dan menangis penuh gembira dan syukur.Ya Allah,Ya Rabbana,yang maha kuasa ke atas hati manusia,kepada mu aku menyembah dan muliakan.Setinggi-tinggi kemulian kepadaMu yang telah memberikan hamba ini jalan keluar yang diidamkan.
Maha suci Allah yang memberikan jalan keluar kepada hambanya dari arah yang tidak diketahui.
alhamdulilah,
alhamdulilah,
alhamdulilah,
Rasanya aku menangis kurang lebih 30 saat dalam keadaan bersujud.
“Ah... sekarang masih ramai orang di dalam pusat islam ini”.aku harus segera normal.
aku duduk antara dua sujud segera dan mengusap air mata.Aku bangun dan segera keluar ke gerbang utama Pusat islam uitm.Aku tidak mahu,para ikhwah dan jemaah yang masih dalam PI melihat aku yang baru menangis.
Di luar aku melihat ke langit sambil hatiku terus bertasbih dan bersuyukur memuji Rab Al Alamin.
alhamdulilah,
alhamdulilah,
alhamdulilah,
Betul kah semua ini?.Terasa seperti sebuah novel pulak.seperti happy ending diantara dua insan.Seperti khairul Azzam yang akhirnya ditakdirkan menikah juga dengan Ana dalam novel Ketika Cinta Bertasbih,seperti Maria yang dapat juga menikah dengan fahri dalam novel Ayat-Ayat cinta,seperti cerita Holywod yang aku tidak ingat tajuknya,ceritanya adalah 2 orang kanak-kanak kembar yang berjaya menyatu kembali ibu dan bapa mereka ketika mereka berjumpa dalam satu perkemehan cuti musim dan mereka buat plan tukar dan beberapa perancangan bagi parent mereka sehinggalah berjaya ...,dan seperti cerita-serita melayu , bolywod yang semua pihak bergembira,yang bercerai berkahwin semula dan macam-macam lagi.
Semuanya tidak diduga,aku asalnya telah optimis yang ummi dan ayah akan berpisah,99 peratus dan terpaska menyiapkan diri untuk menghadapi kenyataan itu,aku sudah buntu dan hanya mampu meletakkan pengharapan pada Allah sahaja.
Tetapi ternyata Allah mengkehendaki yang lain,Yang kosong peratus boleh jadi 100 peratus,begitu juga sebaliknya.
Itulah Allah yang maha Kuasa atas diri Hambanya.
Ya Allah ,aku kepingin jumpa ummi ku segera dan tengok betul ke kata AHmad itu.
aku segera masuk kedalam PI dan menyatakan hasratku.
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
Aku memecut motosikal honda wave dengan rasa riang dan bahagia.Saat hampir masuk ke ekspressway BKE aku ternampak satu gerai air soya di tepi jalan dan melepasinya kerana agak laju.
“Ah,ummi memang amat mengemari air soya.Baik aku beli”.kataku sendirian.
Aku segera melihat kenderaan dari arah belakang dan depan bagi membuat U turn.
Setiba di hadapan gerai.
“Assalamulaikum kak”sapaku spontan sambil membuka helmet.
“Walaikum salam dik,nak berapa bungkus”respon kakak penjual air tangkas dan bangun dari tempat duduknya.
“Kak,bagi 2 air soya,satu gula putih dan satu gula merah.” balasku.
“2 ringgit sahaja dik”balas kakak penujual air itu.
Aku membayar ,meletak bungkusan air soya itu di bakul dan terus pecut ke arah expressway BKE.
Di rumah,aku memberi salam dan segera masuk.Kedengaran suara menyambut salam dari dapur.
Di ruang dapur,Aku melihat ummi sedang sibuk masak dan ayah sedang duduk membelek satu artikel di ruang meja makan yang jaraknya kurang lebih 7 meter dari dapur masak.
Alangkah bahagia aku melihat ummi saat ini,ummi yang rambutnya yang kelihatan di inai dan sedikit kerinting diikat rapi kelihatan ceria,bertenaga dan bahagia disamping suami tercinta yang seperti sedang menunggu lauk di meja makan. Umi melihatku dan segera ke arahku.
“Assalamulaikan mi”aku memberi salam lagi.
“Walaikum salam,anak ummi dah balik.Mesti penat dari kerja.Meh duduk dulu.” balas ummi ceria sambil berjalan menuju arahku.
Aku terpegun seketika dan tidak tahu apa yang hendak dikatakan.
Aku segera mencium tangan ummi yang ada bau kari ikan dan memeluk ummi erat.
Mataku berkaca-kaca dan memeluk ummi agak lama.
“Terima kasih ummi,” biskiku perlahan sambil melepaskan pelukan.
“Ummi yang patut banyak berterima kasih pada Aman”balas ummi dengan suara perlahan.
“Takpe mi,dah la tu,jom duduk dulu ” ajakku.
“Dan,Alhamdulilah.Aman ada sesuatu untuk ummi.Ni, air soya untuk ummi” kataku yang telah duduk dan menyerahkan bungkusan air soya kepada ummi yang masih berdiri di sebelah meja makan.
“Air ini khas untuk ummi sahaja”tegasku lagi .
“Alhamdulilah,Terima kasih Aman,anak ummi ” balas ummi ringkas sambil memperhatikan seketika bungkusan di tanganya dengan itu.
Aku tidak tahu apa yang difikirkan ummi.Matanya seperti haru tapi segera dia dapat mengawal keadaan.
Aman duduk dulu,ummi nak kena masak sikit je lagi.
“Aman … makan sekali ni.Ikah, tolong ambil pinggan untuk Abang Aman” ayahku mula bersuara.
“Ye, Yah,Alhamdulilah ,ummi mesti masak enak hari ini.” balasku.
“Ye, mesti enak.hari ni hari yang bahagia untuk kita” balas ayah yang juga kelihatan bertenaga dari selalu .
“Takde la sedap mana petang ni.macam biasa je,dan masakan ummi memang selalu sedap poon… dan anak-anak ummi dan ayah memang tak pernah penat puji.” balas ummi nada bergurau sambil berjalan ke dapur.
“Memang ummi adalah tukang masak terbaik buat kami”balasku bersemangat.
Ayah dan Ikah tersenymum dan bersuara ya,menyokong.
“Aman,dengar kata nak buat Rehlah dengan kawan-kawan di bukit hijau esok.?”Tanya ayah.
“Ye yah,dengan ikhwah-ikhwah uitm.Sebab tu Aman minta tolong pakcik di kampung.kami juga akan menggunakan surau di kampong untuk berprogram malam ni. mungkin makcik akan tolong masak sikit untuk kami”balasku.
Eish,menyusahkan pakcik pulak,apa kata esok ummi dan ayah je masak ?,dan juga boleh pergi sekali ke bukit hijau.”saran ayah.
Wah bagus juga Ayah.tidak susahkan makcik di kampung.Alhamdulilah sudah juga save cost program esok.
“Mungkin kegembiraan hari ini berkat setiap ahli keluarga ini tetap meneruskan agenda program islam dan dakwah walaupun duji dengan ujian yang berat.Ayah yang selalu ke hospital dan kampong telah banyak mengubat orang dengan pendekatan Ayat Al-Quran,Ummi yang pergi pengajian serta anak –anak ummi dan ayah terus terlibat dengan jemaah tarbiah membuat program dakwah” tambahku lagi penuh syukur.
“Dengan pertolongan Allah,insyaAllah” balas ayah ringkas.
Lauk petang itu enak sekali,kari ikan,dan ayam goreng yang di saluti sos pedas special buatan ummi dan sayur campur.aku tambah 2 kali .Ayah dan adik-adik juga turut tambah nasi kerana lauk yang sedap itu dan memuji masakan ummi.
Selepas makan aku segera menjatuhkan badan di katilku dan mengelamun sambil menunggu azam magrib.
Maha suci tuhanku yang telah menjadikan hari ini penuh berita gembira.Alhamdulilah betapa indahnya petang ini.semoga tidak lagi seperti petang-petang sebelumnya.
Jika petang yang sebelum hari ini,kami semua balik dengan keletihan dan suasana rumah tidak seceria hari ini.Ayah juga tidak banyak bercakap dan segera masuk ke dalam bilik.Adik-adik pula ada yang sepi melayan tv dan ada yang tido sampai ke magrib.
Hal ini berlaku kerana ummi kerap bermalam di TASKA yang dibukanya sendiri hampir setahun.Umi hanya akan pulang ke rumah ini pada waktu siang untuk masak serta mengemas rumah dan akan balik semula ke TASKA sebelum magrib.
Keadaan lebih sedih jika hari-hari sebelumnya ummi memilih tetap memakai tudung labuhnya di dalam rumah bagi mendesak ayah melepaskanya.Bila saja ayah balik rumah ,ummi akan mendapatkan tudungnya.Tidak dapat aku bayangkan betapa deritanya ayah dan adik-adik lain bila melihat kerenah ummi yang rasanya sudah hampir setahun berbuat seperti itu.Seperti orang asing di rumah sendiri.
Sehinggalah hari ini.Aku amat bahagia tidak terkata saat melihat ummi hari ni.Ayah pasti juga lebih gembira bila dapat semula melihat rambut isterinya.Ummi tidak lagi memakai tudung dalam rumah sendiri.malah ceria ,berkata lembut dengan suami dan boleh bergurau bersama seperti dulu.
Hari ini telah mengembalikan keceriaan petang yang telah hilang.Adik-adik yang sedang menonton tv di bilik sebelah juga tadi saling bergurau,bertanyakan bila lauk nak siap,dan ada juga yang tengah tolong ummi memasak tadi .
Alhamdulilah,…….alangkah bahagianya aku hari ini.
“Tapi …..kenapa ummi tiba-tiba mengubah keputusanya.?”tiba-tiba soalan itu menghingap fikiranku.
Nak Tanya ummi terus ke?
Ah,…Baik Tanya ahmad dulu malam ni.
Subscribe to:
Posts (Atom)