.
.
.
Aku masuk ke rumah Tok dan lihat pakteh tengah membaca zikir mathurat dalam suara yang serdahana,tapi jelas bacaanya.
"Bacaan zikir mathurat paktehku masih cukup baik dan teliti,"kagumku sendiri.
aku menuju ke dapur untuk meghilangkan dahaga.Sambil minum aku perhati lagi paktehku yang khusyuk berzikir di ruang tengah.
"Pakteh,engkau memang seorang yang istiqamah.Seorang yang istiqmah bersama jemaah dakwah sejak muda lagi.Engkau adalah antara hasil terbaik jemaah Dakwahmu.Walaupun kita tidak satu jemaah,kita punya sistem jemaah yang hampir sama,iaitu sistem tarbiah.Cuma jemaah kita punya beberapa ijtihad yang agak berlainan .Ianya adalah masalah kecil dan aku optimis kita akan bersatu suatu ketika nanti.Dan juga beza jemaah ini bagiku merupakan rahman dalam keluarga ini.Alhamdulilah.."aku bermonolog sendirian.
"pakteh dan makteh,kalian adalah teladan yang baik.Alangkah baiknya jika ayah dan ummi seperti kalian,"keluhku sendirian dan mula terbayang masalah umi dan ayah yang makin buntu aku memikirkanya.
"Baik aku minta lagi saranan dan nasihat dari dia sebelum aku balik rumah sebentar lagi." kata ku sendirian.
"Ha.nampaknya dah habis doa,baik aku pergi duduk sebelah dia"kata hatiku dan terus menuju ke paktehku.
aku dekati dia dan duduk bersila di sebelahnya sebelum dia sempat bangun.
"maaf pakteh jika menggangu"sapaku,
"Oh Man,takpe.kenapa?"balasnya spontan.
"takde apa-apa.......Cuma sedikit pasal umi dan ayah"tambahku lagi dan mula terasa sayu.
"pakteh,berikan aku sedikit nasihat ....,"pintaku .
dia melihatku seketika.lalu berkata:
"Man,Setiap kita diuji dengan ujian masing-masing.Allah itu tidak akan bebankan sesuatu yang tidak kita mampu pikul,..ingatlah."katanya optimis.
"dan ada satu doa baik dalam mathurat yang man juga selalu baca,pakteh baru baca tadi,
doanya sebelum doa Rabitah.bunyi doanya begini:
Wala takilna ila an fusina turfata ain,wala akol la min zalik,...
yang maksudnya:
"janganlah engkau(Allah) biarkan diriku tentukan nasib diriku sendiri,walaupun sekelip mata atau waktu yang lebih singkat dari itu.Allah yang memperkenankan doa."
"jadi dalam masalah umi dan ayah Man,minta tolong dari Allah agar setiap saat tindakan kita yang berniat untuk baiki keadaan adalah tindakan tepat,dan termasuk dalam rencana kebaikan yang kita harapkan"tambah pakteh ku tenang.
Saat saja aku mendengar doa itu,aku rasa cukup hiba dan ingin menangis,
"Ya Allah ,aku kerap membaca doa ini,hampir setiap hari,kenapa aku tidak pernah memahami maksud sebenarnya sebelum ini."kataku sendirian dan aku tahan diriku dari menangis.
aku diam sebentar sambil memandang paktehku dengan mata sayu dan berkaca-kaca,kemudian aku senyum dan mengucakpan
Jazakallah pakteh.
No comments:
Post a Comment