In a famous garden of Spain, well known for its beauty and freshness vying with the garden of Eden, which was always crowded by sight-seers, two learned men were engaged in a theological discussion in a corner. The sun at this time had completed its round and was preparing to set in the west; while the enchanting songs of birds returning to nests were exhilarating the passers-by. A Christian girl, whose name is given in history as Isabella, was also sitting with some friends in the garden and watching with delight the beauty of Nature. Aged about sixteen or seventeen she was the daughter of a Christian priest. In her "beauty and grace she looked like a hourie of Paradise, and nobles and religious leaders aspired for her hand to make their lives happy and joyful, but her father wanted her to be the model of virgin Mary and did not want to give her away in marriage. Since she was being given religious training, she was well acquainted with religious matters and took keen interest in theological discussions.
In a bed of roses, in a corner, as stated above, sat some Muslims, who appeared to be men of learning, engaged in some discussion.
First man: Saint Paul has written in one of his letters[ Epistle to the Galatians, 3 : 10] that religious law is a curse and Jesus Christ came to relieve us from that curse. What after all does this mean?
Second man (laughing): You want to understand it from me, although even Christian
priests... . . .
Isabella, who was sitting at a little distance with her girl friends was alerted on the words "even Christian priests" and said to one of her friends: These Muslims seem to be talking about our religion. Let us hear quietly what they say. A friend responded: Since these Muslims have come here our religion is in great danger.
Isabella: Stop talking. Keep quiet and let us hear what they say.
First man: Muaz! You have said that even Christian priests do not understand it. Do you mean to say that they are following Christianity without understanding it?
Second man: Umar Lahmi! Just put this question to some eminent priest and see what he says. But first you' should tell me your Objection to what Saint Paul has said.
Umar Lahmi: There is no objection in fact. I Just want to understand it and since you have often talked to Christians and have also read their literature, so I want to understand it from you. What I want to know is that when religious law is a curse and Prophet Jesus came to relieve the Christians from this curse, therefore, theft, fornication, disobedience to parents will also be permissible although no Christian believes in their permissibility.
Muaz: How are theft and fornication and other such sins related to the religious law being a curse? I cannot quite follow you.
Umar Lahmi: What I mean is that the Old Testament is the religious law which enjoins
that . one should not steal, should not fornicate, should not give trouble to his neighbour, should not disobey his parents, etc. But when the entire religious law is a curse, it will also be a curse to obey these injunctions as these injunctions are also religious law and the very core of it. If what Saint Paul says is correct, then Christians should also steal, fornicate and commit such other sins. But like us they follow this religious law, then they are accursed and Christians who object to these sins are condemned as they object to obedience of religious law.
Muaz : Funny, you want me to clear the very objection which I have put to Christians so often.
Umar Lahmi: Have you ever put it to Christians? What was their reply?
Muaz: They tried to explain it away and were perplexed.
Just then there was the call for the Maghrib prayer and the two learned men made their ablution in a nearby tank and offered prayer
Isabella had listened to this conversation very attentively being keenly interested in theological questions and felt the weight of the objection. She put her mind to it and tried to find out an explanation that she might put it to Muaz and Umar Lahmi. But despite all efforts she was unable to find a solution and, still absorbed in the question, she got up along with her friends thinking that she would ask her father about it.
Isabella left her companions at a crossroad and walked to the eastern gate of Cordova.
ISABELLA A UNIQUE BOOK OF ITS KIND FOR COMPARATIVE STUDY OF ISLAM AND CHRISTIANIY
By MAULANA M. SAEED DEHLVI
Source:www.darulislam.info 5
Aku harus belajar " menerima & memberi " cinta sesama manusia dengan prinsip "kebenaran & kerjasama" bagi melakar jalan keluar dari "kekusutan & pepecahan" ummat manusia kepada 'hakikatul islam'(hakikat cara hidup selamat)
Saturday, February 28, 2009
Wasiat Hasan Al-Banna
Saudaraku,
Janganlah engkau putus asa, kerana putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahwa ke-nyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidup-nya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.
Allah swt. berfirman,
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi
(Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami ivguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman serta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dan mereka itu," (Al-Qashash: 5-6)
Putaran waktu akan memperhhatkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan dan memberikan peluang kepada kita untuk berbuat. Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah, kemenangan, dan kedamaian, yang dapat menyembuhkan umat dari rasa sakit yang tengah dideritanya. Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia, kerana bumi tetap akan berputar dan kejayaan itu akan kembab kepada kita. Hanya Allah-lah harapan kita satu-satunya. Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya esok hari, kerana bisa jadi engkau tidak bisa berbuat apa-apa di esok hari.
Kita memang harus menunggu putaran waktu itu, tetapi kita tidak boleh berhenti.Kita harus terus berbuat dan terus melangkah, kerana kita memang tidak mengenal kata "berhenti" dalam berjihad.
Allah swt. berfirman,
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, sungguh akan.Kami tunjukkan jalan-jalan Kami." (Al-Ankabut: 69)
Hanya Allah-lah dzat yang Mahaagung, bagi-Nya segala puji.
-Abbas As-Siisi-
At-Thariq ilal Quluub
Bagaimana Menyentuh Hati
Janganlah engkau putus asa, kerana putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahwa ke-nyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidup-nya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.
Allah swt. berfirman,
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi
(Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami ivguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman serta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dan mereka itu," (Al-Qashash: 5-6)
Putaran waktu akan memperhhatkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan dan memberikan peluang kepada kita untuk berbuat. Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah, kemenangan, dan kedamaian, yang dapat menyembuhkan umat dari rasa sakit yang tengah dideritanya. Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia, kerana bumi tetap akan berputar dan kejayaan itu akan kembab kepada kita. Hanya Allah-lah harapan kita satu-satunya. Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya esok hari, kerana bisa jadi engkau tidak bisa berbuat apa-apa di esok hari.
Kita memang harus menunggu putaran waktu itu, tetapi kita tidak boleh berhenti.Kita harus terus berbuat dan terus melangkah, kerana kita memang tidak mengenal kata "berhenti" dalam berjihad.
Allah swt. berfirman,
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, sungguh akan.Kami tunjukkan jalan-jalan Kami." (Al-Ankabut: 69)
Hanya Allah-lah dzat yang Mahaagung, bagi-Nya segala puji.
-Abbas As-Siisi-
At-Thariq ilal Quluub
Bagaimana Menyentuh Hati
Friday, February 27, 2009
Debaran Cinta !.......... Bhg 3.
Debaran Cinta ! Bhg 3.
“Jadi macam mana akhi?”sapa murobbiku yang membangkitkan aku dari lamunan.
“Apa yang anta fikirkan?”tambahnya lagi.
“Pasal wajah? ”.tanyanya lagi.
“Tak”jawabku spontan
“Ana tak kisah pasal muka.Sudah cukup baik akh,offer yang Allah bagi ni”aku menambah.
“Asal saja dia boleh terima kelemahan ana seadanya.ok lah.”sambungku mantap.
“Tapi ana ni.masih rungsing akh!”jelasku lagi.
“Maksud anta?” murobiku hairan.
“Entah,Akhi!”jawabku ringkas
Aku berdiam seketika.Saat ini , aku tak tahu lagi apa yang aku fikirkan.Nikah? keluarga? duit? atau Ummi dan ayahku?.
“Macam mana ya?.”tanyaku sendirian.
“Akh,ini hanya proses .Bukan bermaksud antum memang dah nak kena kahwin dengan dia segera .Tengok akhi Z,dia dah takruf dan InsyaAllah nikah dalam petengahan tahun depan .Juga kalau lepas takruf antum rasa tak sesuai itu urusan lain.Cuma sekarang ana perlu jawapan dari antum.Agar boleh diatur.” Ujar murobiku lagi.
“Insyaallah akhi .Boleh jadi pernikahan antum juga ,jalan keluar kepada masalah keluarga anta.!” Suara optimis dari murobiku.
Aku terus berdiam.Tak mengucapkan sepatah kata.
Murobiku turut diam dan mengamatiku.
Aku menari nafas dan bersuara:
“Jawapan nak segera ke akhi?”aku bersuara jelas.
“Itu sebaiknya”jawabnya ringkas.
“kalau begitu bagi ana habiskan bacaan Al-Quran setengah juz dulu?”pintaku.
“Takde masalah,dan anta boleh je balik rumah dan bagi jawapan lepas ni.” balas murobi aku yang tidak mahu memberi tekanan.
“Takpe,ana perlu dalam 40 minit je.Ana akan baca kat bilik Akhi J,di sebelah.”jelasku.
“Boleh” respon murobiku.
Aku membuka Al-Quran kecil yang kerap aku bawa ke mana-mana.Ku tarik nafas dalam-dalam dan mula menyambung bacaan ayat terakhir yang telah aku tanda.Aku membaca setiap ayat dengan perlahan,penuh hati-hati dan pengharapan kepada Allah agar berikan aku jawapan.Tidak aku perasan surah apa yang aku baca.
Tiba tiba aku melewati ayat 7 dari surah 47yang aku tahu maksudnya.Aku berhenti membaca. Ayat tersebut adalah,Wahai orang-orang beriman!Jika kamu menolong agama Allah ,Nescaya dia akan menolongmu dan meneguh kedudukanmu.
“Ya Allah! betapa memberi motivasi dan memujuknya ayat ini.Sedang yang memerlukan agama ini adalah kita sebagai manusia dan hamba,bukan Allah.Ayat ini kerap aku dengar tazkirahnya,dan aku turut banyak kali memberi tazkirah dengannya.”aku berkata sendirian.
“Apakah maksudnya ini?”aku terus bertanya diriku.
Aku mengulangi bekali-kali ayat ini.Sampai hatiku menjadi hiba dan serba salah.
“Boleh jadi dengan pernikahan ini aku menolong akhwat tadi yang mendapat tekanan keluarganya,?Tidak ! Sebenarnya nikah ini perlu untuk diriku.Aku perlu menolong diriku sendiri.” Kataku sendirian.
Aku teruskan bacan Al-Quranku,dan tanpa ku sedari dah masuk muka surat terakhir setengah juz yang aku janjikan.Aku menghabiskan ayat terakhir dengan perlahan.
Aku terus duduk dan diam.aku perhatikan kembali surah yang aku baca.Telahpun aku melewati dua surah yang cukup banyaknya pengajaran di dalamnya.Surah Muhammad dan Surah Al-Fath.
Ku tarik nafas dalam-dalam dan Ya , aku dah punya jawapan.Aku segera bangkit dan menuju ke bilik murobiku.
“InsyaAllah Akhi,Ana bersedia”kataku mantap.
“Alhamdulilah.jadi antum harus bersedia.Cari kerja cepat sikit!”katanya dengan bersemangat.
“Anta bawa pendrive tak?Ana nak bagi resume untuk diisi.”pintanya lagi.
“Ada.”jawabku.
Aku memandu Honda Wave ku pulang dengan hati yang bahagia.
“Akan aku khabarkan kepada ummi segera!.”niatku tak sabar-sabar.
“Jadi macam mana akhi?”sapa murobbiku yang membangkitkan aku dari lamunan.
“Apa yang anta fikirkan?”tambahnya lagi.
“Pasal wajah? ”.tanyanya lagi.
“Tak”jawabku spontan
“Ana tak kisah pasal muka.Sudah cukup baik akh,offer yang Allah bagi ni”aku menambah.
“Asal saja dia boleh terima kelemahan ana seadanya.ok lah.”sambungku mantap.
“Tapi ana ni.masih rungsing akh!”jelasku lagi.
“Maksud anta?” murobiku hairan.
“Entah,Akhi!”jawabku ringkas
Aku berdiam seketika.Saat ini , aku tak tahu lagi apa yang aku fikirkan.Nikah? keluarga? duit? atau Ummi dan ayahku?.
“Macam mana ya?.”tanyaku sendirian.
“Akh,ini hanya proses .Bukan bermaksud antum memang dah nak kena kahwin dengan dia segera .Tengok akhi Z,dia dah takruf dan InsyaAllah nikah dalam petengahan tahun depan .Juga kalau lepas takruf antum rasa tak sesuai itu urusan lain.Cuma sekarang ana perlu jawapan dari antum.Agar boleh diatur.” Ujar murobiku lagi.
“Insyaallah akhi .Boleh jadi pernikahan antum juga ,jalan keluar kepada masalah keluarga anta.!” Suara optimis dari murobiku.
Aku terus berdiam.Tak mengucapkan sepatah kata.
Murobiku turut diam dan mengamatiku.
Aku menari nafas dan bersuara:
“Jawapan nak segera ke akhi?”aku bersuara jelas.
“Itu sebaiknya”jawabnya ringkas.
“kalau begitu bagi ana habiskan bacaan Al-Quran setengah juz dulu?”pintaku.
“Takde masalah,dan anta boleh je balik rumah dan bagi jawapan lepas ni.” balas murobi aku yang tidak mahu memberi tekanan.
“Takpe,ana perlu dalam 40 minit je.Ana akan baca kat bilik Akhi J,di sebelah.”jelasku.
“Boleh” respon murobiku.
Aku membuka Al-Quran kecil yang kerap aku bawa ke mana-mana.Ku tarik nafas dalam-dalam dan mula menyambung bacaan ayat terakhir yang telah aku tanda.Aku membaca setiap ayat dengan perlahan,penuh hati-hati dan pengharapan kepada Allah agar berikan aku jawapan.Tidak aku perasan surah apa yang aku baca.
Tiba tiba aku melewati ayat 7 dari surah 47yang aku tahu maksudnya.Aku berhenti membaca. Ayat tersebut adalah,Wahai orang-orang beriman!Jika kamu menolong agama Allah ,Nescaya dia akan menolongmu dan meneguh kedudukanmu.
“Ya Allah! betapa memberi motivasi dan memujuknya ayat ini.Sedang yang memerlukan agama ini adalah kita sebagai manusia dan hamba,bukan Allah.Ayat ini kerap aku dengar tazkirahnya,dan aku turut banyak kali memberi tazkirah dengannya.”aku berkata sendirian.
“Apakah maksudnya ini?”aku terus bertanya diriku.
Aku mengulangi bekali-kali ayat ini.Sampai hatiku menjadi hiba dan serba salah.
“Boleh jadi dengan pernikahan ini aku menolong akhwat tadi yang mendapat tekanan keluarganya,?Tidak ! Sebenarnya nikah ini perlu untuk diriku.Aku perlu menolong diriku sendiri.” Kataku sendirian.
Aku teruskan bacan Al-Quranku,dan tanpa ku sedari dah masuk muka surat terakhir setengah juz yang aku janjikan.Aku menghabiskan ayat terakhir dengan perlahan.
Aku terus duduk dan diam.aku perhatikan kembali surah yang aku baca.Telahpun aku melewati dua surah yang cukup banyaknya pengajaran di dalamnya.Surah Muhammad dan Surah Al-Fath.
Ku tarik nafas dalam-dalam dan Ya , aku dah punya jawapan.Aku segera bangkit dan menuju ke bilik murobiku.
“InsyaAllah Akhi,Ana bersedia”kataku mantap.
“Alhamdulilah.jadi antum harus bersedia.Cari kerja cepat sikit!”katanya dengan bersemangat.
“Anta bawa pendrive tak?Ana nak bagi resume untuk diisi.”pintanya lagi.
“Ada.”jawabku.
Aku memandu Honda Wave ku pulang dengan hati yang bahagia.
“Akan aku khabarkan kepada ummi segera!.”niatku tak sabar-sabar.
Betapa nikmatnya menulis!.
Alhamdulilah.wa rasulilah,.
Aku menulis ini kerana.............. Allah.
aku agak lambat masuk ke alam blog ini.Kerana ijtihad aku sebelum ini adalah,menulis blog satu yang membuang masa
Ternyata aku silap,
Sebelum ni aku pikir,lebih baik sibuk dengan dakwah!sebenarnya kalo bagi masa boleh.Boleh juga kita berdakwah dengan blog ni.Bukan begitu?)
Ok last sekali , aku cuma nak bagi tahu siapa yang menjadi pencetus aku untuk mula menulis.
Bermula 2 tahun yang lepas…
Di menulis dalam bukunya.
“Dan dengan menulis saya mersakan kenikmatan yang tidak kalah dengan kenimatan membaca.Dengan menulis saya bisa mencipta perasaan sendiri.Saya bisa mengajak jiwa saya semangat,bahagia,sedih,haru,bergetar dan lain sebagainya.Dan saya bisa mengajak orang merasakan apa yang saya rasakan.”
Afuan,Cuba teka dari siapa kata ini.?
Aku menulis ini kerana.............. Allah.
aku agak lambat masuk ke alam blog ini.Kerana ijtihad aku sebelum ini adalah,menulis blog satu yang membuang masa
Ternyata aku silap,
Sebelum ni aku pikir,lebih baik sibuk dengan dakwah!sebenarnya kalo bagi masa boleh.Boleh juga kita berdakwah dengan blog ni.Bukan begitu?)
Ok last sekali , aku cuma nak bagi tahu siapa yang menjadi pencetus aku untuk mula menulis.
Bermula 2 tahun yang lepas…
Di menulis dalam bukunya.
“Dan dengan menulis saya mersakan kenikmatan yang tidak kalah dengan kenimatan membaca.Dengan menulis saya bisa mencipta perasaan sendiri.Saya bisa mengajak jiwa saya semangat,bahagia,sedih,haru,bergetar dan lain sebagainya.Dan saya bisa mengajak orang merasakan apa yang saya rasakan.”
Afuan,Cuba teka dari siapa kata ini.?
Wednesday, February 25, 2009
Debaran cinta!bhg 2
Dairy 2008
Debaran cinta!bhg 2
Petang jumaat,di rumah sewa ikhwah.
“Assalamulaikum”.aku memberi salam di hadapan pintu rumah sewa ikhwah ku,
“Walaikum salam”.la anta rupanya lama tak jumpa,balas akhi Z selepas membuka pintu.
Kami berjabat tangat erat dan menyentukan pipi kanan dan kiri seperti biasa.
“Akh murobi ada? ”.tanyaku ringkas
“Dalam bilik”.balasnya lagi.
“Assalamulaikum akhi!”sapaku kepada murobbi.
“Ya ,walaikumsalam,masuk dan tutup pintu” pinta murobi.
“Ada apa akh,pangil ana?”tanyaku tak sabar-sabar dan sambil berbuat seperti pertemuan dengan akhi Z tadi.
“Ada la sikit nak bincang dengan anta,Anta dah solat asar?”tanya murobi cuba berlengah.
“Dah,dari masjid tadi”balasku ringkas.
“Begini Akhi ,anta harus nikah!”.balasnya jelas.
“Ha…,nikah! Ya Allah ! ”aku merespon terkejut dan menelan air liur.
“Dah agak dah,mesti kena pengarahan yang bukan-bukan lagi”umpatku dalam hati..
“Serius akh?”tanyaku bersungguh.
“Ya” balasnya ringkas.
“Akh ,anta bukan tak tahu ana.Ana bukan tak mahu nikah,Cuma masalah keluarga yang menimpa ana sampai sekarang terus melemahkan ana dan membuatkan ana tak sempat nak pikir masalah nikah.Memang dalam tarbiah ni dah lama ana nak nikah seperti ramai ikhwah kita yang lain.Ana juga cemburu kat mereka.Memang target asal ana nikah sebelum sebelum habis belajar.Anta juga tahu,tapi masalah yang timbul menyebabkan ana tak sempat nak planning nikah .Sedar-sedar dah habis habis kuliah..” bicaraku panjang lebar dan bernada alasan.
“Sebab tu anta harus pikir sekarang,dan anta tak seperti ikhwah kita yang masih belajar,dah tak punya alasan untuk tak nikah.Cuma perlu bukti cari kerja je.Ummi dan ayah anta dah ok!” .balasnya tegas.
Aku diam sebentar.
“Ya Allah berikanlah aku kekuatan.”bisik hatiku.
“Begini akh,ada seorang akhwat yang juga telah bersedia untuk nikah.Akhwat ni kat Perak sekarang,juga dah gred , dan macam biasa ditekan oleh keluarga dalam banyak hal.Ye lah lepas grade tak nak kerja seperti diharapkan keluarga,dan bagi alasan buat perniagaan dengan kawan-kawan.Mana tak kena tekanan keluarga.” Terang murobiku lagi.
“Akh,anta harus bantu dia.”pinta murobi.
“Juga, insyaAllah dia seorang yang mantap luar biasa dakwahnya.”tambah murobbiku meyakinkan.
“Asalnya nak suruh takruf dengan seorang ikhwan ni,akhi B dan anta kenal dia.Tapi dia ana tengok tak sepadan dengan akhwat ni .Sudut usia , kefahaman dan gerak kerja juga jauh dari akhwat ni.Jadi pendek cerita , ana lihat anta lebih sesuai.”terang murobiku cuba memotivasikan ku.
“Ya Allah,Akhwat !.dambaan setiap lelaki , seorang bidadari dunia, solehah lagi dan kuat dakwah pulak tu.Alangkah ruginya jika aku menolak”.bisiku sendirian.
“Alangkah indah mendengar pelengkap dirimu itu,kuat berdakwah!”hatiku mula berbunga-bunga.
“Adakah layak kau buat diriku,wahai bidadari dunia.Sedang aku seorang yang banyak maksiat,masih buat benda laro,dakwah tak mantap dan banyak kelemahan”aku mengeluh sendirian.
Debaran cinta!bhg 2
Petang jumaat,di rumah sewa ikhwah.
“Assalamulaikum”.aku memberi salam di hadapan pintu rumah sewa ikhwah ku,
“Walaikum salam”.la anta rupanya lama tak jumpa,balas akhi Z selepas membuka pintu.
Kami berjabat tangat erat dan menyentukan pipi kanan dan kiri seperti biasa.
“Akh murobi ada? ”.tanyaku ringkas
“Dalam bilik”.balasnya lagi.
“Assalamulaikum akhi!”sapaku kepada murobbi.
“Ya ,walaikumsalam,masuk dan tutup pintu” pinta murobi.
“Ada apa akh,pangil ana?”tanyaku tak sabar-sabar dan sambil berbuat seperti pertemuan dengan akhi Z tadi.
“Ada la sikit nak bincang dengan anta,Anta dah solat asar?”tanya murobi cuba berlengah.
“Dah,dari masjid tadi”balasku ringkas.
“Begini Akhi ,anta harus nikah!”.balasnya jelas.
“Ha…,nikah! Ya Allah ! ”aku merespon terkejut dan menelan air liur.
“Dah agak dah,mesti kena pengarahan yang bukan-bukan lagi”umpatku dalam hati..
“Serius akh?”tanyaku bersungguh.
“Ya” balasnya ringkas.
“Akh ,anta bukan tak tahu ana.Ana bukan tak mahu nikah,Cuma masalah keluarga yang menimpa ana sampai sekarang terus melemahkan ana dan membuatkan ana tak sempat nak pikir masalah nikah.Memang dalam tarbiah ni dah lama ana nak nikah seperti ramai ikhwah kita yang lain.Ana juga cemburu kat mereka.Memang target asal ana nikah sebelum sebelum habis belajar.Anta juga tahu,tapi masalah yang timbul menyebabkan ana tak sempat nak planning nikah .Sedar-sedar dah habis habis kuliah..” bicaraku panjang lebar dan bernada alasan.
“Sebab tu anta harus pikir sekarang,dan anta tak seperti ikhwah kita yang masih belajar,dah tak punya alasan untuk tak nikah.Cuma perlu bukti cari kerja je.Ummi dan ayah anta dah ok!” .balasnya tegas.
Aku diam sebentar.
“Ya Allah berikanlah aku kekuatan.”bisik hatiku.
“Begini akh,ada seorang akhwat yang juga telah bersedia untuk nikah.Akhwat ni kat Perak sekarang,juga dah gred , dan macam biasa ditekan oleh keluarga dalam banyak hal.Ye lah lepas grade tak nak kerja seperti diharapkan keluarga,dan bagi alasan buat perniagaan dengan kawan-kawan.Mana tak kena tekanan keluarga.” Terang murobiku lagi.
“Akh,anta harus bantu dia.”pinta murobi.
“Juga, insyaAllah dia seorang yang mantap luar biasa dakwahnya.”tambah murobbiku meyakinkan.
“Asalnya nak suruh takruf dengan seorang ikhwan ni,akhi B dan anta kenal dia.Tapi dia ana tengok tak sepadan dengan akhwat ni .Sudut usia , kefahaman dan gerak kerja juga jauh dari akhwat ni.Jadi pendek cerita , ana lihat anta lebih sesuai.”terang murobiku cuba memotivasikan ku.
“Ya Allah,Akhwat !.dambaan setiap lelaki , seorang bidadari dunia, solehah lagi dan kuat dakwah pulak tu.Alangkah ruginya jika aku menolak”.bisiku sendirian.
“Alangkah indah mendengar pelengkap dirimu itu,kuat berdakwah!”hatiku mula berbunga-bunga.
“Adakah layak kau buat diriku,wahai bidadari dunia.Sedang aku seorang yang banyak maksiat,masih buat benda laro,dakwah tak mantap dan banyak kelemahan”aku mengeluh sendirian.
sorry for invite you.
assalamualikum.
my brother and sister.
world now become so small.
i did not realize it,
i can make lot of friend and ukhwahfilah ,
i can seek help for my problem,
what more important,is what moral value we can get,
not know person through it,not know who he or she is ,
hope we ikhlas to Allah Azzawajala when we "play in world of blog" .
jazakalah for read my story.and please leave comment,advice,or anything.
p/s:i still new in this blog world.i need more advice.
my brother and sister.
world now become so small.
i did not realize it,
i can make lot of friend and ukhwahfilah ,
i can seek help for my problem,
what more important,is what moral value we can get,
not know person through it,not know who he or she is ,
hope we ikhlas to Allah Azzawajala when we "play in world of blog" .
jazakalah for read my story.and please leave comment,advice,or anything.
p/s:i still new in this blog world.i need more advice.
Debaran Cinta !Bhg 1
Debaran Cinta !Bhg 1
Lebih kurang 4 bulan lalu!
Tit.tit.tit,bunyi sms masuk,aku segera buka dan baca.
“Salam akh.ana nak jumpa anta jumaat ni.ada hal penting. ” sms yang berbentuk arahan dari murobi* tercinta.
“Ada apa lagi murobi aku ni?.Pasti ada lagi arahan yang bukan-bukan pasal dakwah.Macam pengarahan ke Sabah hari tu ! ” perasangka buruk ku yang tengah iman down .
“Astagfirullah! Wajarkah aku perasangka begini!”.Aku pohon ampunan Allah segera.
Aku segera menelifon murobiku itu.
“Assalamulikum akhi , maksud anta ? , jumpa masa usrah kita? Tanya ku kepada sang murobi.
Aku bertanya begitu sebab nak ke tempat murobiku makan masa hampir satu jam dari rumahku.Biasanya aku ke sana seminggu sekali.Kalau tak usrah,urusan dakwah.Sama ada Riadah, iftar bersama atau kena tegur kalau dakwah tak ok.
“Walaikum salam akh.Tak ! usrah kita waktu lain ! Ana nak jumpa anta sorang je.ada hal penting,Sebelah petang ya akh”. Balas murobiku.
“Ek..ok.Maksudnya ana ke sana? Tanyaku lagi.
“kalau anta keberatan,Ana akan ke tempat antum?”balas murobbiku.
“Akh..takpe ,ana bersedia ke sana.” balasku segera.
“Dan lagi satu…anta kena cepat cari kerja.Dan apply sekitar Perak.” Tambanya lagi
“Ha.….Ok ”jawabku terkejut dan ringkas.
“Ok jumpa nanti.Asalamulaikum akhi” suara penutup biasa perbualan kami.
“Walaikumsalam”balasku seperti biasa.
Kilik,perbualan kami terhenti dan aku melihat skrin telefonku.
“Kerja kat Perak?.” Aku kehairaan sendirian.
“Kalau cari kerja,sudah pasti!.Aku baru habis kertas peperiksaan terakhir subjek water.Insyaallah kali terakhirlah peperiksan aku di uitm tu ,harap tak repeat. Kecuali sambung Master.Tapi aku plan kat Usm ”aku berkata sendirian.
“Takpe .Lagipun Perak dekat je.Kira kampung sendiripun.”aku optimis atas permintaan murobiku itu,
“Ah.Nampaknya aku harus lebih bersedia .Akan ada amanah yang lebih berat menanti”.
“InsyaAllah aku bersedia.” bicaraku sendirian lagi.
“Eh,kenapa tiba-tiba hatiku menjadi berat,adakah aku tidak ikhlas ?.InsyaAllah ikhlas,walaupun aku lebih suka berdekatan dengan keluarga ku.Banyak urusan keluarga yang harus aku bagi perhatian.”. aku bermonolog lagi.
Memang berat ujian yang dilalui muslim dalam hidup ini.Semakin membesar semakin payah. Surah Al-balad ayat ke ayat 10 sampai ayat18 menceritakan hakikat hidup ini.
“Jalan yang mendaki lagi sukar!”.itulah hakikat hidup,keluhku sendiri.
Ayat ini betul-betul menyentuh aku ketika ditadaburkan oleh seorang pensyarah sains di Uitm.Masa tu aku ambil diploma kat sana.Pensyarah tersebut merupakan pendidik yang payah dijumpai.Dia sanggup mengorbankan hampir setiap hari masanya selepas solat zohor di pusat islam seketika bersama pelajar yang minat dengan pengajian harfiahnya.Dibawa bersama tafsir Al-Azhar karangan Dr Hamka.
“Ah kenangan pengajian yang cukup manis ” aku mengimbau kembali masa lalu itu.
“Sekarang? InsyaAllah ,aku hampir mendapat segulung Ijazah.”
“Yang dakwah bukanlah bidang Ijazahku.Tapi aku dah terpaham dan tersentuh denganya”.
Alangkah indahnya dakwah ini.Betullah.Ianya merupakan “Azzomikmatullah”.Salah satu nikmat Allah yang besar.
Aku adalah seorang pemuda yang telah tersentuh dengan dakwah.Yang menyeru diri ini untuk kembali mengislahkan diri kepada Allah azzawajlla .Ya.Aku lakukan semua kerja dakwah dan tarbiah sejak 4 tahun yang lepas ini atas kemahuanku sendiri,atas kejelasan jalan islam yang memahamkan diriku akan maksud tarbiah seperti tadaburku pada surah ke 3 ayat 79 ,atas arahan jelas dari Allah azzawajalla kepada Rasulullah saw untuk menjalani kehidupan sebagai muslim dia atas muka bumi ini seperti termaktub dalam surah 12 ayat ke 108,atas pemahaman keadah dakwah dan cara seruan yang betul seperti dalam surah 16,ayat 125,dan banyak lagi ayat yang telah aku hafal nombornya.
“Ah.! Terasa beban la pulak ayat-ayat Al-quran yang telah aku faham!”.Ya Allah ampunilah aku ,dan perbaikilah urusan hidpuku ini.
“Ah cukuplah mengelamun Man!”pujukan biasa diri sendiri bila dah memikirkan
macam-macam.
translate word
murrobi=guru atau ustaz,
akhi=saudaraku,
ikhwah=saudara lelaki,
akhwat=saudara perempuan,
safar=perjalanan.
ana=saya
anta=engkau
antum=kamu.
Lebih kurang 4 bulan lalu!
Tit.tit.tit,bunyi sms masuk,aku segera buka dan baca.
“Salam akh.ana nak jumpa anta jumaat ni.ada hal penting. ” sms yang berbentuk arahan dari murobi* tercinta.
“Ada apa lagi murobi aku ni?.Pasti ada lagi arahan yang bukan-bukan pasal dakwah.Macam pengarahan ke Sabah hari tu ! ” perasangka buruk ku yang tengah iman down .
“Astagfirullah! Wajarkah aku perasangka begini!”.Aku pohon ampunan Allah segera.
Aku segera menelifon murobiku itu.
“Assalamulikum akhi , maksud anta ? , jumpa masa usrah kita? Tanya ku kepada sang murobi.
Aku bertanya begitu sebab nak ke tempat murobiku makan masa hampir satu jam dari rumahku.Biasanya aku ke sana seminggu sekali.Kalau tak usrah,urusan dakwah.Sama ada Riadah, iftar bersama atau kena tegur kalau dakwah tak ok.
“Walaikum salam akh.Tak ! usrah kita waktu lain ! Ana nak jumpa anta sorang je.ada hal penting,Sebelah petang ya akh”. Balas murobiku.
“Ek..ok.Maksudnya ana ke sana? Tanyaku lagi.
“kalau anta keberatan,Ana akan ke tempat antum?”balas murobbiku.
“Akh..takpe ,ana bersedia ke sana.” balasku segera.
“Dan lagi satu…anta kena cepat cari kerja.Dan apply sekitar Perak.” Tambanya lagi
“Ha.….Ok ”jawabku terkejut dan ringkas.
“Ok jumpa nanti.Asalamulaikum akhi” suara penutup biasa perbualan kami.
“Walaikumsalam”balasku seperti biasa.
Kilik,perbualan kami terhenti dan aku melihat skrin telefonku.
“Kerja kat Perak?.” Aku kehairaan sendirian.
“Kalau cari kerja,sudah pasti!.Aku baru habis kertas peperiksaan terakhir subjek water.Insyaallah kali terakhirlah peperiksan aku di uitm tu ,harap tak repeat. Kecuali sambung Master.Tapi aku plan kat Usm ”aku berkata sendirian.
“Takpe .Lagipun Perak dekat je.Kira kampung sendiripun.”aku optimis atas permintaan murobiku itu,
“Ah.Nampaknya aku harus lebih bersedia .Akan ada amanah yang lebih berat menanti”.
“InsyaAllah aku bersedia.” bicaraku sendirian lagi.
“Eh,kenapa tiba-tiba hatiku menjadi berat,adakah aku tidak ikhlas ?.InsyaAllah ikhlas,walaupun aku lebih suka berdekatan dengan keluarga ku.Banyak urusan keluarga yang harus aku bagi perhatian.”. aku bermonolog lagi.
Memang berat ujian yang dilalui muslim dalam hidup ini.Semakin membesar semakin payah. Surah Al-balad ayat ke ayat 10 sampai ayat18 menceritakan hakikat hidup ini.
“Jalan yang mendaki lagi sukar!”.itulah hakikat hidup,keluhku sendiri.
Ayat ini betul-betul menyentuh aku ketika ditadaburkan oleh seorang pensyarah sains di Uitm.Masa tu aku ambil diploma kat sana.Pensyarah tersebut merupakan pendidik yang payah dijumpai.Dia sanggup mengorbankan hampir setiap hari masanya selepas solat zohor di pusat islam seketika bersama pelajar yang minat dengan pengajian harfiahnya.Dibawa bersama tafsir Al-Azhar karangan Dr Hamka.
“Ah kenangan pengajian yang cukup manis ” aku mengimbau kembali masa lalu itu.
“Sekarang? InsyaAllah ,aku hampir mendapat segulung Ijazah.”
“Yang dakwah bukanlah bidang Ijazahku.Tapi aku dah terpaham dan tersentuh denganya”.
Alangkah indahnya dakwah ini.Betullah.Ianya merupakan “Azzomikmatullah”.Salah satu nikmat Allah yang besar.
Aku adalah seorang pemuda yang telah tersentuh dengan dakwah.Yang menyeru diri ini untuk kembali mengislahkan diri kepada Allah azzawajlla .Ya.Aku lakukan semua kerja dakwah dan tarbiah sejak 4 tahun yang lepas ini atas kemahuanku sendiri,atas kejelasan jalan islam yang memahamkan diriku akan maksud tarbiah seperti tadaburku pada surah ke 3 ayat 79 ,atas arahan jelas dari Allah azzawajalla kepada Rasulullah saw untuk menjalani kehidupan sebagai muslim dia atas muka bumi ini seperti termaktub dalam surah 12 ayat ke 108,atas pemahaman keadah dakwah dan cara seruan yang betul seperti dalam surah 16,ayat 125,dan banyak lagi ayat yang telah aku hafal nombornya.
“Ah.! Terasa beban la pulak ayat-ayat Al-quran yang telah aku faham!”.Ya Allah ampunilah aku ,dan perbaikilah urusan hidpuku ini.
“Ah cukuplah mengelamun Man!”pujukan biasa diri sendiri bila dah memikirkan
macam-macam.
translate word
murrobi=guru atau ustaz,
akhi=saudaraku,
ikhwah=saudara lelaki,
akhwat=saudara perempuan,
safar=perjalanan.
ana=saya
anta=engkau
antum=kamu.
Debaran Cinta......Terima kasih Ambil peduli sahabatku
Allah azzawajala give me this test,
and i belive he know what best for me,
i just want to share,
i share this problem with some of my ikhwah,
and i thing it not false if i want you know,
and get moral value from it.
i not blame My god,Allah
i not blame my father,
i not blame my ummi,
i not blame my 2nd ummi,
i not blame other member of my family,
because i know,every one try fix the situation.
my father,tahjud every day,read Quran regularly,try fix situation every day
my ummi,also make lot of ibadah every day,try gain love back,but still ...cannot.
matter of love is someting dificult to understand,
please appreciate love,when it want to fly,try grab it faster,
because when it go,
you would not know how gain it back.
hope that not true.
i Belive Allah,he give love,he make love lost,and he can make it come back.
please give me some doa(wish) that they will unite.
I just want to make little more effort and must have way...
and i belive he know what best for me,
i just want to share,
i share this problem with some of my ikhwah,
and i thing it not false if i want you know,
and get moral value from it.
i not blame My god,Allah
i not blame my father,
i not blame my ummi,
i not blame my 2nd ummi,
i not blame other member of my family,
because i know,every one try fix the situation.
my father,tahjud every day,read Quran regularly,try fix situation every day
my ummi,also make lot of ibadah every day,try gain love back,but still ...cannot.
matter of love is someting dificult to understand,
please appreciate love,when it want to fly,try grab it faster,
because when it go,
you would not know how gain it back.
hope that not true.
i Belive Allah,he give love,he make love lost,and he can make it come back.
please give me some doa(wish) that they will unite.
I just want to make little more effort and must have way...
Debaran Cinta....When your mom cry !
when she cry,
what should you do?
when she keep tell you same story,
what should you do?
when she put hope on you,
what should you do?
when anything she do,
cooking,washing,talking with him,and other wife activity,
not in love anymore,
what should you do?
when she do not want sleep with your father,
what should you do?
she know everything about syariat Islam,
she still pray,
she still fasting,
she still zikir,
she still behave well,put veil,and,
she try gain love back to your father like 5 year ago,
but,still cannot,and just hope you understand one thing,
she cannot stay with him anymore,
what should you do?
what should you do?
when she keep tell you same story,
what should you do?
when she put hope on you,
what should you do?
when anything she do,
cooking,washing,talking with him,and other wife activity,
not in love anymore,
what should you do?
when she do not want sleep with your father,
what should you do?
she know everything about syariat Islam,
she still pray,
she still fasting,
she still zikir,
she still behave well,put veil,and,
she try gain love back to your father like 5 year ago,
but,still cannot,and just hope you understand one thing,
she cannot stay with him anymore,
what should you do?
Tuesday, February 24, 2009
Debaran Cinta...... Tasbih Cinta.Ummi?
YA Allah,bergantungya segala harap,pemilik cinta dan ketenangan,tempat segala pergantungan aku luahan rasa hati yang hiba ini di hadapan mu...
Seandainya cinta ibuku kepada ayahku sirna lebih baik bagi keimanan keduanya maka engkau teruskan rencanamu.Seandainya Tidak baik untuk keimanan mereka maka janganlah ianya terjadi.
Engkau yang memberi cinta,mengambil cinta dan boleh mengembalikan semula cinta.
Sajak untuk Ummiku .
Ummi,Ummi,Ummi,
saat engkau mengandungku,
saat engkau melahirkanku,
saat engkau menyusuku,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi
saat engkau melayanku,
saat engkau mendukungku,
saat engkau membuatku ketawa,
saat engkau mengajar tasbih cinta,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi,
saat engkau mengubatiku
saat engkau menghatarku ke sekolah,
saat engkau mengambilku di sekolah,
saat engkau pujuk diriku ketika menagis,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi,
saat engkau melihat aku ke menara gading,
saat engkau melihat aku konvokasyen,
saat engkau senyum gembira,
saat engkau bergurau ria,
saat engkau mengajarku ayat-ayat cinta,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi,
saat engkau menagis duka,
saat engkau bersendirian duka,
saat engkau makan pil tidur untuk hilang duka ,
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti bahagia
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti putus asa.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti sempitnya dada.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti perpisahan.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti emosi wanita.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti kehilangan cinta.
saat engkau meluahkan rasa,
untuk kesekian kalinya,
aku mengerti cinta !
dan aku turut mengerti,
cinta itu boleh sirna.
Seandainya cinta ibuku kepada ayahku sirna lebih baik bagi keimanan keduanya maka engkau teruskan rencanamu.Seandainya Tidak baik untuk keimanan mereka maka janganlah ianya terjadi.
Engkau yang memberi cinta,mengambil cinta dan boleh mengembalikan semula cinta.
Sajak untuk Ummiku .
Ummi,Ummi,Ummi,
saat engkau mengandungku,
saat engkau melahirkanku,
saat engkau menyusuku,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi
saat engkau melayanku,
saat engkau mendukungku,
saat engkau membuatku ketawa,
saat engkau mengajar tasbih cinta,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi,
saat engkau mengubatiku
saat engkau menghatarku ke sekolah,
saat engkau mengambilku di sekolah,
saat engkau pujuk diriku ketika menagis,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi,
saat engkau melihat aku ke menara gading,
saat engkau melihat aku konvokasyen,
saat engkau senyum gembira,
saat engkau bergurau ria,
saat engkau mengajarku ayat-ayat cinta,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
Ummi,
saat engkau menagis duka,
saat engkau bersendirian duka,
saat engkau makan pil tidur untuk hilang duka ,
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti makna hidup ini.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti bahagia
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti putus asa.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti sempitnya dada.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti perpisahan.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti emosi wanita.
saat engkau meluahkan rasa,
aku tidak mengerti kehilangan cinta.
saat engkau meluahkan rasa,
untuk kesekian kalinya,
aku mengerti cinta !
dan aku turut mengerti,
cinta itu boleh sirna.
Debaran Cinta....Generasi Tarbiah ?Bhg 1
18 Month ago!
Pulang dari perkemehan.
“Alhamdulilah perkemehan sudah selesai.”luahan rasa syukur di hati ku sendirian.
“ Insya Allah akhi,kita jumpa lagi ” kata terakhir dari mulut Akhi Helmi setelah kami selesai berpelukan sebagai tanda perpisahan.
“InsyaAllah” balasku ringkas.
Aku dan beberapa orang ikhwah dihantar semula ke stesen bas bagi meneruskan perjalanan pulang.
Sedang kami menungu dalam bas yang bila-bila sahaja akan bertolak ke Bus*Central,
Kelihatan seorang nenek sedang naik tangga bas dan mula bersuara.
“ Pergi Pekan* tak? ”tanya nenek yang kelihatan tidak bermaya ,bongkok badannya dan sambil memegang bungkusan plastic kecil.
“ Bas tak kesana.” kata pemandu spontan
“ Ke Pekan* tak?”rayu nenek tua yang kelihatan keletihan.
“Maaf nek,bas tak ke sana” .respon tidak peduli dari pemandu sambil menekan keypad telefon di tanganya .
Ke Pekan* tak? rayu nenek tua lagi yang tidak mahu putus asa.
“ Bas tak ke sana!”,terang pemandu lebih kasar.
La. Kenapa tak Pekan*? Pergilah sana.! permintaan nenek penuh harap agar bas itu membawanya kesana.
“La nek...maaf kami tak kesana.” tegas pemandu bas tanpa menunjukan rasa simpati kepada nenek tua tersebut sambil mata dan tanganya memberi perhatian lebih kepada telifon bimbit di tanganya.
“Anak derhaka!” Sumpah nenek tua kasar dan perlahan menurunkankan kaki kanannya dari bas dan berlalu dengan kekecewaan.
Muka pemandu bas terkejut dengan sumpahan kasar nenek tua yang terbermaya itu.
Aku yang saat itu sedang sandar di bangku penumpang hadapan bas keletihan dan hampir tertidur , jelas aku dengar dari awal dialog pemandu dengan nenek tersebut yang turut menarik perhatian beberapa penumpang lain. Aku memberikan pandangan keletihan kepada nenek tua yang kecewa tidak dapat naik bas ini dan berlalu sendirian di hadapan bas.
“Aku senyum sendirian dengan peristiwa yang baru berlaku tadi.Hatiku tertawa lucu.Kasihanya nenek tersebut dan lebih kasihan pemandu bas yang disumpahnya.Tak pasal-pasal kena sumpah.” Kata ku sendirian dalam hati dan kemudian aku tersenyum lagi.
Tiba-tiba hatiku menjadi serba salah.
“Eh boleh jadi kenyataan ke sumpah nenek tu ya?” aku bertanya sendirian.
“Apa akan terjadi jika sumpah nenek itu menjadi benar dan Allah memberikan musibah langsung ke atas perjalanan bas ini asbab layanan pemandu tadi?” perasan risau mula masuk di hatiku.
“Ya Allah selamatkanlah perjalanan hamba ini” .Harapan penuh hati ku kepada RabuIzzati , Rab sekelian alam dan aku buang langsung perasangka musibah yang akan menimpa bas ini.
Badanku yang penat dan hampir terlena diatas bangku bas ini tidak dapat meneruskan niat asal untuk tidur.
Aku bangun sedikit dan memalingkan wajah ke belakang untuk melihat ikhwah ku yang berada di bangku belakang dan ternyata tidur dalam kepenatan walaupun terpaksa duduk.
Aku duduk kembali dan terus mengelamun dengan rasa optimis akan aku berjaya sampai rumah serta mencium tangan ibuku.
Pengalaman safar* kali ini cukup indah.Program perkemehan yang mantap dengan pelbagai ujian dan contoh perkemahan yang islamik yang pernah aku rasai .
Allah azzawajal menguji kami sepanjang perkemehan berlangsng.
Aku mengimbau kembali saat mula berdaftar untuk perkemehan Tim sekolah IPTA dan IPTS semalaysia yang dibuat oleh ikhwahku.Program ini adalah kali pertama bersama akhwat.Biasanya kami akan buat secara berasingan.Tim yang hadir ini adalah pelajar universiti seluruh Malaysia termasuk dari Sabah dan Sarawak yang berkecimpung sebagai fasilitator program motivasi sekolah menengah.Boleh dikatakan semua yang datang dengan duit poket sendiri.Alhamdulilah ini adalah salah satu realisasi generasi yang ditarbiah yang dinantikan.Bermujahadah dengan duit sendiri,walaupun miskin melarat,bila mendapat perintah dakwah hampir tidak pernah mengatakan tidak.
Progam ini dibuat dalam bentuk perkemehan.Sebenarnya bukanlah satu perkemehan.Lebih kepada satu kursus menyatupadukan gerak kerja tim sekolah, berkongsi masalah,keadah melaksanakan program bersama pelajar sekolah dan membuat beberapa ketetapan bagi menjayakan program tarbiah generasi muda di bangku sekolah lagi.Kalau mereka paham tarbiah masa sekolah lagi maka makin mudah proses tarbiah di university.Itulah matlamat kami.
Pada program kali ini kami diuji awalnya dengan pertembungan program perkemehan pelajar matrik bersama guru mereka.Pada asalnya hanya kami yang dimaklumkan menyewa tempat tersebut. Tetapi janji tersebut tidak ditepati oleh pengurus perkemehan tersebuat dan kami terpaksa berkongsi tempat perkemehan yang kecil ini dengan pelajar matrik tersebut.
Keduanya ,kami diuji dengan luhan rasa tidak puas hati guru-guru matrik terbabit yang menuduh kami menggangu pelajar mereka.
Kisahnya bermula apabila seorang pelajar perempuan mereka enggan mengikuti salah satu program yang dirancang.Pelajar perempuan tersebut ingin menyendiri dalam khemah dan memberi alasan kurang sihat.
Masalah timbul apabila salah seorang muslimah kami dilihat memasuki khemah pelajar terbabit.Jadi guru matrik tersebut membuat tuduhan pihak kami menghasut pelajar tersebut.
Hasil siasatan pelajar tersebut tidak sakit dan beralasan cuma hanya tidak mahu mengikuti program yang matrik dirancang untuknya kerana dilihat kurang islamik.
Malah bila diselidik lagi, budak perempuan matrik tu memang boleh dikata ada latar belakang keluarga yang kuat beragama .Maka jelas dia sendiri yang buat keputusan tanpa campur tangan dari akhwat kami.Dia sendiri yang tidak bersetuju dengan beberapa program yang pergaulanya terlalu bebas dengan budak laki.Jadi nak buat macam mana ya?
Kalo urusan nak tegur pihak pengurusan matrik pasal pergaulan memang payah.Dah itu termasuk dalam modul mereka.Jadi keadah teguran kami dengan menunjukan bagaimana kami berprogram.
Alhamdulilah betapa Allah azzawalla telah memberikan aku kesempatan bersama generasi tarbiah ini.Ikhwan dan Akhwat yang menjaga pandangan , pertuturan , akhlak dan menjaga ibadah .Malah yang lebih penting adalah memahami dengan baik Al-Quran dan sunah sebagai sumber suci , jernih dan utama dalam membentuk keperibadi muslim.
Aku terus bermonolog dalaman sendirian.
Alhamdulillah syukur.
Memang sangat berbeza akhwat yang ditarbiah dengan akhwat yang tidak ditarbiah.Ketika perkemahan tadi pun dapat dilihat dengan jelas.Khemah akhwat kami dalam 8 buah dan dibuat di sebelah dewan utama dengan dikelilingi kain ela yang tingginya lebih dari khemah.Sehinggakan memang kalau kita dari luar tidak nampak kawasan dalam antara khemah akhwat.Sedangkan khemah perempuan pelajar matrik tidak dapat dibezakan dengan khemah lelaki.Hanyalah dipisahkan oleh jarak satu khemah dengan khemah pelajar matrik lelaki.
Untung khemah ikhwah dalam 6 buah berada terbelakang selepas khemah pelajar lelaki matrik.Jadi pergaulan pelajar matrik ketika kat khemah secara tak langsung di awasi para ikhwah.
Alhamdulilah perangai pelajar lelaki matrik sepanjang program baik-baik saja.Aku doakan mereka kelak ramai yang mahu ditarbiah ketika di matrik bersama ikhwah IPTA tim matrik dan malah makin baik ketika kat universiti nanti.Insyaallah.
Alhamdulilah para ikhwah juga setelah selesai program mendapat respon yang baik dari pengurus tapak khemah.Pihak pengurus merasa kagum dengan ikhwah kerana sepanjang 3 hari program bangun tahajud sendiri tanpa perlu healer untuk kejutkan.Malah bangun lebih awal dan laksanakan solat tahujud sendirian .Tambah menghairankan lagi setiap kami dilihat mengisi masa lapang dengan membaca Al-Quran kecil masing-masing.Memang ikhwah ramai berperangai seperti itu,sampai kami dikatakan riak dan sombong di mana sahaja.Baik di Universiti mahupun rumah.
InsyaAllah kami paham dan ianya tidak akan menggangu proses muamalah kami.Cuma kami hanya ingin berkomitmen kepada Al-Quaran seperti generasi awal yang diceritakan dalam satu perbualan nabi bersama sahabatnya.Sahabat Rasulillah bertanyakan kepada nabi, Berapa lamakah masa yang diperlukan oleh seorang muslim untuk menghabiskan bacaan Al-Quran?.Maka Rasulullah mejawab ,40 hari,dan ada riwayat mengatakan 30 hari.Jadi kami hanya ingin mengamal sunnah ini.Kami lebih memilih baca bersendirian.Tapi tekadang terlalu sibuk , maka kesempatan menungu kuliah dan bas digunakan.
Aku kembali teringat kata terakhir dari pihak pengurus khemah .Mereka dilihat amat berterima kasih dengan kehadiran kami di tempat mereka dan mengharapkan kehadiran kami lagi untuk membuat program yang lebih islamik di sana.
“Alhamdulilah syukur .Ana dapat berkenalan dengan antum,wahai ikhwahku,wahai mujahid muda,wahai generasi yang dinanti,semoga Allah memberkati perjuangan kita.” hati kecil ini terus berharap dan senyum puas.
Hatiku puas kerana program perkemahan yang cukup bermakna ini.Mengajarkan kepadaku islam itu juga adalah Perkemahan.
"POON ! bas dari arah bertetangan membunyikan honnya".Aku terkejut dari lamunan.
“Sial!” umpatku dalam hati.
"Astafirullah .Itu mungkin keadah pemadu bas bertegur sapa."apa pasal aku umpat dia.?
Bas terus melaju melalui jalan-jalan kecil dengan lincah.
Pikiranku menjadi kosong sambil memalingkan muka ke belukar yang dilepasi bas dengan laju
Dan …mataku tertutup.
Pulang dari perkemehan.
“Alhamdulilah perkemehan sudah selesai.”luahan rasa syukur di hati ku sendirian.
“ Insya Allah akhi,kita jumpa lagi ” kata terakhir dari mulut Akhi Helmi setelah kami selesai berpelukan sebagai tanda perpisahan.
“InsyaAllah” balasku ringkas.
Aku dan beberapa orang ikhwah dihantar semula ke stesen bas bagi meneruskan perjalanan pulang.
Sedang kami menungu dalam bas yang bila-bila sahaja akan bertolak ke Bus*Central,
Kelihatan seorang nenek sedang naik tangga bas dan mula bersuara.
“ Pergi Pekan* tak? ”tanya nenek yang kelihatan tidak bermaya ,bongkok badannya dan sambil memegang bungkusan plastic kecil.
“ Bas tak kesana.” kata pemandu spontan
“ Ke Pekan* tak?”rayu nenek tua yang kelihatan keletihan.
“Maaf nek,bas tak ke sana” .respon tidak peduli dari pemandu sambil menekan keypad telefon di tanganya .
Ke Pekan* tak? rayu nenek tua lagi yang tidak mahu putus asa.
“ Bas tak ke sana!”,terang pemandu lebih kasar.
La. Kenapa tak Pekan*? Pergilah sana.! permintaan nenek penuh harap agar bas itu membawanya kesana.
“La nek...maaf kami tak kesana.” tegas pemandu bas tanpa menunjukan rasa simpati kepada nenek tua tersebut sambil mata dan tanganya memberi perhatian lebih kepada telifon bimbit di tanganya.
“Anak derhaka!” Sumpah nenek tua kasar dan perlahan menurunkankan kaki kanannya dari bas dan berlalu dengan kekecewaan.
Muka pemandu bas terkejut dengan sumpahan kasar nenek tua yang terbermaya itu.
Aku yang saat itu sedang sandar di bangku penumpang hadapan bas keletihan dan hampir tertidur , jelas aku dengar dari awal dialog pemandu dengan nenek tersebut yang turut menarik perhatian beberapa penumpang lain. Aku memberikan pandangan keletihan kepada nenek tua yang kecewa tidak dapat naik bas ini dan berlalu sendirian di hadapan bas.
“Aku senyum sendirian dengan peristiwa yang baru berlaku tadi.Hatiku tertawa lucu.Kasihanya nenek tersebut dan lebih kasihan pemandu bas yang disumpahnya.Tak pasal-pasal kena sumpah.” Kata ku sendirian dalam hati dan kemudian aku tersenyum lagi.
Tiba-tiba hatiku menjadi serba salah.
“Eh boleh jadi kenyataan ke sumpah nenek tu ya?” aku bertanya sendirian.
“Apa akan terjadi jika sumpah nenek itu menjadi benar dan Allah memberikan musibah langsung ke atas perjalanan bas ini asbab layanan pemandu tadi?” perasan risau mula masuk di hatiku.
“Ya Allah selamatkanlah perjalanan hamba ini” .Harapan penuh hati ku kepada RabuIzzati , Rab sekelian alam dan aku buang langsung perasangka musibah yang akan menimpa bas ini.
Badanku yang penat dan hampir terlena diatas bangku bas ini tidak dapat meneruskan niat asal untuk tidur.
Aku bangun sedikit dan memalingkan wajah ke belakang untuk melihat ikhwah ku yang berada di bangku belakang dan ternyata tidur dalam kepenatan walaupun terpaksa duduk.
Aku duduk kembali dan terus mengelamun dengan rasa optimis akan aku berjaya sampai rumah serta mencium tangan ibuku.
Pengalaman safar* kali ini cukup indah.Program perkemehan yang mantap dengan pelbagai ujian dan contoh perkemahan yang islamik yang pernah aku rasai .
Allah azzawajal menguji kami sepanjang perkemehan berlangsng.
Aku mengimbau kembali saat mula berdaftar untuk perkemehan Tim sekolah IPTA dan IPTS semalaysia yang dibuat oleh ikhwahku.Program ini adalah kali pertama bersama akhwat.Biasanya kami akan buat secara berasingan.Tim yang hadir ini adalah pelajar universiti seluruh Malaysia termasuk dari Sabah dan Sarawak yang berkecimpung sebagai fasilitator program motivasi sekolah menengah.Boleh dikatakan semua yang datang dengan duit poket sendiri.Alhamdulilah ini adalah salah satu realisasi generasi yang ditarbiah yang dinantikan.Bermujahadah dengan duit sendiri,walaupun miskin melarat,bila mendapat perintah dakwah hampir tidak pernah mengatakan tidak.
Progam ini dibuat dalam bentuk perkemehan.Sebenarnya bukanlah satu perkemehan.Lebih kepada satu kursus menyatupadukan gerak kerja tim sekolah, berkongsi masalah,keadah melaksanakan program bersama pelajar sekolah dan membuat beberapa ketetapan bagi menjayakan program tarbiah generasi muda di bangku sekolah lagi.Kalau mereka paham tarbiah masa sekolah lagi maka makin mudah proses tarbiah di university.Itulah matlamat kami.
Pada program kali ini kami diuji awalnya dengan pertembungan program perkemehan pelajar matrik bersama guru mereka.Pada asalnya hanya kami yang dimaklumkan menyewa tempat tersebut. Tetapi janji tersebut tidak ditepati oleh pengurus perkemehan tersebuat dan kami terpaksa berkongsi tempat perkemehan yang kecil ini dengan pelajar matrik tersebut.
Keduanya ,kami diuji dengan luhan rasa tidak puas hati guru-guru matrik terbabit yang menuduh kami menggangu pelajar mereka.
Kisahnya bermula apabila seorang pelajar perempuan mereka enggan mengikuti salah satu program yang dirancang.Pelajar perempuan tersebut ingin menyendiri dalam khemah dan memberi alasan kurang sihat.
Masalah timbul apabila salah seorang muslimah kami dilihat memasuki khemah pelajar terbabit.Jadi guru matrik tersebut membuat tuduhan pihak kami menghasut pelajar tersebut.
Hasil siasatan pelajar tersebut tidak sakit dan beralasan cuma hanya tidak mahu mengikuti program yang matrik dirancang untuknya kerana dilihat kurang islamik.
Malah bila diselidik lagi, budak perempuan matrik tu memang boleh dikata ada latar belakang keluarga yang kuat beragama .Maka jelas dia sendiri yang buat keputusan tanpa campur tangan dari akhwat kami.Dia sendiri yang tidak bersetuju dengan beberapa program yang pergaulanya terlalu bebas dengan budak laki.Jadi nak buat macam mana ya?
Kalo urusan nak tegur pihak pengurusan matrik pasal pergaulan memang payah.Dah itu termasuk dalam modul mereka.Jadi keadah teguran kami dengan menunjukan bagaimana kami berprogram.
Alhamdulilah betapa Allah azzawalla telah memberikan aku kesempatan bersama generasi tarbiah ini.Ikhwan dan Akhwat yang menjaga pandangan , pertuturan , akhlak dan menjaga ibadah .Malah yang lebih penting adalah memahami dengan baik Al-Quran dan sunah sebagai sumber suci , jernih dan utama dalam membentuk keperibadi muslim.
Aku terus bermonolog dalaman sendirian.
Alhamdulillah syukur.
Memang sangat berbeza akhwat yang ditarbiah dengan akhwat yang tidak ditarbiah.Ketika perkemahan tadi pun dapat dilihat dengan jelas.Khemah akhwat kami dalam 8 buah dan dibuat di sebelah dewan utama dengan dikelilingi kain ela yang tingginya lebih dari khemah.Sehinggakan memang kalau kita dari luar tidak nampak kawasan dalam antara khemah akhwat.Sedangkan khemah perempuan pelajar matrik tidak dapat dibezakan dengan khemah lelaki.Hanyalah dipisahkan oleh jarak satu khemah dengan khemah pelajar matrik lelaki.
Untung khemah ikhwah dalam 6 buah berada terbelakang selepas khemah pelajar lelaki matrik.Jadi pergaulan pelajar matrik ketika kat khemah secara tak langsung di awasi para ikhwah.
Alhamdulilah perangai pelajar lelaki matrik sepanjang program baik-baik saja.Aku doakan mereka kelak ramai yang mahu ditarbiah ketika di matrik bersama ikhwah IPTA tim matrik dan malah makin baik ketika kat universiti nanti.Insyaallah.
Alhamdulilah para ikhwah juga setelah selesai program mendapat respon yang baik dari pengurus tapak khemah.Pihak pengurus merasa kagum dengan ikhwah kerana sepanjang 3 hari program bangun tahajud sendiri tanpa perlu healer untuk kejutkan.Malah bangun lebih awal dan laksanakan solat tahujud sendirian .Tambah menghairankan lagi setiap kami dilihat mengisi masa lapang dengan membaca Al-Quran kecil masing-masing.Memang ikhwah ramai berperangai seperti itu,sampai kami dikatakan riak dan sombong di mana sahaja.Baik di Universiti mahupun rumah.
InsyaAllah kami paham dan ianya tidak akan menggangu proses muamalah kami.Cuma kami hanya ingin berkomitmen kepada Al-Quaran seperti generasi awal yang diceritakan dalam satu perbualan nabi bersama sahabatnya.Sahabat Rasulillah bertanyakan kepada nabi, Berapa lamakah masa yang diperlukan oleh seorang muslim untuk menghabiskan bacaan Al-Quran?.Maka Rasulullah mejawab ,40 hari,dan ada riwayat mengatakan 30 hari.Jadi kami hanya ingin mengamal sunnah ini.Kami lebih memilih baca bersendirian.Tapi tekadang terlalu sibuk , maka kesempatan menungu kuliah dan bas digunakan.
Aku kembali teringat kata terakhir dari pihak pengurus khemah .Mereka dilihat amat berterima kasih dengan kehadiran kami di tempat mereka dan mengharapkan kehadiran kami lagi untuk membuat program yang lebih islamik di sana.
“Alhamdulilah syukur .Ana dapat berkenalan dengan antum,wahai ikhwahku,wahai mujahid muda,wahai generasi yang dinanti,semoga Allah memberkati perjuangan kita.” hati kecil ini terus berharap dan senyum puas.
Hatiku puas kerana program perkemahan yang cukup bermakna ini.Mengajarkan kepadaku islam itu juga adalah Perkemahan.
"POON ! bas dari arah bertetangan membunyikan honnya".Aku terkejut dari lamunan.
“Sial!” umpatku dalam hati.
"Astafirullah .Itu mungkin keadah pemadu bas bertegur sapa."apa pasal aku umpat dia.?
Bas terus melaju melalui jalan-jalan kecil dengan lincah.
Pikiranku menjadi kosong sambil memalingkan muka ke belukar yang dilepasi bas dengan laju
Dan …mataku tertutup.
Debaran Cinta....Ketika Tasbih Cinta Bermula.
5 bulan lalu.
"Ahmad ! jom balik ke taska ummi dan kita buat syura pasal business kita ni".Ajakku kepada adikku yang sama-sama berkongsi perniagaan kedai computer yang sekarang telah memiliki dua buah kedai.
"Ok…jap. nak shut down com ni dulu bang".balas adiku spontan.
Selepas memberi salam dan cium tangan ummiku aku segera mengajak umi dan adiku untuk bersyura di bilik atas tanpa berlengah.Aku mempengurusikan syura tersebut dan membenteng agenda business kami yang baru berusia 8 bulan ni.Masih banyak keadah pengurusan perniagaan yang tidak berjalan dengan baik terutama dari sudut penyimpanan rekod.
Perniagaan ini dah berusia 8 bulan lebih.Malangnya kami agak jarang bersyura dalam masalah yang timbul.Malah kalau tidak silap ini baru kali ke-3 kami bermusyurat dengan beragenda dan bertulis.Juga baru nak belajar macam mana nak buat minit mesyurat.
Mesyurat ini dihadiri oleh aku selaku pengurus pentadbiran,ummi ku selaku pemantau buku kira-kira ,Ahmad selaku pengurus operasi dan adik perempuanku yang baru menganjak ke tingkatan 4 sebagai setiausaha atau pencatat apa yang dibincangkan.
Kami berbincang secara kritikal dan aku turut memberikan teguran langsung kepada adiku, Ahmad kerana dilihat banyak protes kepada setiap arahan yang aku keluarkan sejak kebelakangan ni.
Aku mengerti,adiku Ahmad sebenarnya lebih meluangkan banyak masa untuk perniagaan ini.Sedang aku,bekerja sambil belajar,lebih sibuk membuat projek tahun akhir,membuat pengarahan bagi memajukan perniagaan dalam keadaan interaksi aku bersama kedai adalah terhad.Ini kerana aku masih belajar di Uitm saat perniagaan ini ditubuhkan.Aku berada dalam tahun akhir ketika aku dan adiku berpakat memulakan pernigaan ini .Sumber kewangan memulakan pernigaan ini datang dari ayah,umi,adik-adiku dan sedikit sumbangan PTPTN ku.Sekarang kalau dihitung jumlahnya hampir mencecah RM 20 ribu.Subhanallah ini jumlah yang besar dan kalau tidak diurus dengan baik pasti lingkop.
Sebab itulah kali ini aku memberikan teguran secara lansung dalam mesyurat ini akan perangai Ahmad yang dilihat banyak protes kepada perintah aku.
"Sekejap...dah habis cakap? " ahmad mula bersuara selepas aku memberi teguran serta masukan apakah yang harus dibuat selepas ini dan aku menyangka dia menerima dan mengakui kesalahan.Ternyata dia mula protes.
Ahmad pun ada nak cakap,katanya agak perlahan.
"Boleh tak kalau abang man bagi pengarahan sekali sahaja",tahulah apa yang nak dibuat.
"Tak perlulah mengulang banyak kali".katanya tegas.
"Ya,Abang mengulang pengarahan tersebut supaya beringat,mungkin Ahmad lupa ". aku mencela.
"Tapi abang asik bagi arahan berkali-kali.Sedangkan ahmad bukan tak buat.Buat dan ada banyak kerja yang Ahmad buat.Cuma dalam beberapa hari ini je kurang sihat dan agak pening kepala sehari ni.Dan saat ini masih pening lagi."sambungnya cuba menutup kesalahan yang dibuat.
"Tapi Ahmad ni abang tengok lebih cenderung buat kerja ikut suka dan banyak melengahkan pekara-pekara penting lagi segera.Fenomena ini dah lama abang tengok dan baru dapat lihat dengan jelas dalam bulan ini apabila abang turut banyak meluangkan masa untuk kedai ni setelah selesai kertas terakhir abang bulan lepas." sambungku tidak mahu mengalah.
"Kalau keadaan ini berterusan,masalah perniagaan kita ni akan semakin parah dan kita terpaksa menangung banyak kerugian kewangan,masa dan tenaga.Ahmad tahu kan?"aku bertanya.
"Ya tahu!cuma kat sini Ahmad minta tolong jangan asik ulang pengarahan yang sama.Tu je."suaranya masih keras.
"Ok.kalau begitu tolong ambil serius pengarahan penting selepas ini kerana Ahmad akan lebih bersendirian mengurus perniagan ni kelak.Abang pun memang tak lama".kataku penuh harap.
Ahmad membisu sebentar.
"Satu lagi...Abang minta maaf,Abang tahu Ahmad pening kepala sebelum syura lagi.Sebab itu abang cuba nak ringkaskan syura ni dan … minta maaf juga sebab kita nak bersyura malam ni".Tambahku cuba mengalih perhatian dan mengharap masalah aku yang menegur dia banyak kali difahami.
"Takpe memang tidak ada masalah pening kepala ni.Dan sekarang dah semakin reda.Cuma nak tekankan sekali lagi Ahmad tahulah apa yang perlu dibuat".tambahnya dengan nada yang tidak puas lagi.
"Pelik juga adiku ni.Bila ditegur makin baik pula pening kepala dia.Mungkin juga teguran dariku yang tidak berapa kasar.Kalo tidak , tak pasal-pasal naik darah dia.Ah takpelah, aku memang dah biasa mengalah dengan dia"kataku sendirian.
"Ok.selesai…dan ada lagi hal-hal lain.?"Aku memalingkan kepala kepada ummi dan adik permpuanku yang senyap sahaja mendengar perbualanku dengan Ahmad.
"InsyaAllah tidak ada lagi kot …dan Man ada peranan yang harus dimainkan dan Ahmad ada peranan tersendiri yang turut penting dimainkan dalam perniagaan ini. Jangan kita saling berbalah dan bermasam muka pula lepas ni".kata ummi penuh hikmah dan motivasi.
"Terima kasih ummi! " Hatiku berkata sendirian.
"Ok ! jadi sebelum mengakhiri syura ini Abang ingin memberikan pesanan dari ustaz abang tentang perkara baik yang telah kita lakukan.Baik berupa program besar atau kecil." kataku sambil menarik nafas.
Kata ustaz abang:
" Kerap kali kebanyakan kita ,apabila telah selesai membuat satu kebaikan sama ada dalam bentuk ibadah kepada Allah swt atau kebaikan sesama makhluk,kita lupa untuk beringat kepada dua pekara.Dan lebih kerap kali satu darinya diingati dan yang satu lagi dilupakan. Sebagai contoh apabila kita selesai membuat program dakwah.Kita akan membuat postmortem program berkenaan dan akan saling berpesan kepada setiap AJK untuk mengikhlaskan niat kepada Allah.Sama juga seperti jika kita selesai dari memberi ceramah.Banyak pencermah akan mengingatkan diri dan hadirin agar ikhlas kepada Allah.Dan ini telah memenuhi salah satu dari dua perkara yang dianjurkan kebanyakan ulamak apabila kita selesai membuat ibadah.Jadi tahukah antum apakah perkara ke dua itu?
Nada dan cara soal yang sama aku ajukan kepada umi,Ahmad dan adik perempuanku.
Aku memandang adik perempuanku,dan dia segera menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
Ya betul, jawapannya adalah.
" Tak tahu!".Jawapan paling mudah abang dan ikhwah-ikhwah abang bagi kepada ustaz usrah kami ni.ceritaku dengan nada berlawak kepada umi dan adik-adiku.Aku memang sengaja menimbukan susasana bercanda dalam syura ini agar suasana tegang sebelum ini terubat.Adik perempuanku dan umiku tersenyum.
"Nampaknya lawak tak menjadi!"aku bermonolog dalaman lagi.
"Jadi ustaz abang menyatakan perkara ke dua itu adalah beristgfar kepada Allah.Ini kerana kita telah berangapan kebaikan yang kita buat itu sebagai satu kebaikan dan pahala.Tapi hakikatnya kita tidak mengetahui akibat ibadah kita itu,terutama kepada kita sendiri.".Sambungku perlahan.
Ummi ,Ahmad dan adikku perempuanku mula serius memahami kata-kataku.
"Ya ! Perkara yang kerap kita lupa adalah beristigfar ".sambungku.
" Dan kita sendiri terutamanya harus banyak beristigfar atas masalah ….keluarga kita ni "sambungku lagi.
"Ah kenapa tiba-tiba aku masuk point kelurga ni pulak",aku kehairanan sendirian.
Aku diam seketika dan kembali berkata….
"Ya .Mari kita beristigfar atas ujian kekeluargaan yang lebih besar ini"…
Kami beristigfar bersama-sama…
Kali pertama aku mengucap astafigrallah.pikiranku melayang kepada masalah keluarga ku…dan hilang segala masalah perniagaan yang dibincangkan tadi.
Yang timbul di pikiranku sekarang adalah masalah umi dan ayah yang tidak tahu dimana kesudahanya.
"Astagfirullah al azim." ucapan istigfar kali kedua keluar perlahan dari celah bibirku.
Tanpa aku sedari air mataku mula bertakung.
"Astagfirullah al azim."ucapan istigfar kali ketiga dan air mataku mula keluar dari kelopak mata yang dah penuh.
YA Allah! kenapa aku menangis.?
"Astagfirullah al azim".ucapan istigfar kali keempat.
Dan air mataku terus mengalir.Mengapa?Kenapa aku menangis? Malulah Man…..engkau lelaki.Aku cuba memujuk diriku.
Aku terus beristigfar untuk kali ke-lima dan hatiku terus hiba dan mataku terus mengeluarkan airmata.Aku sapu air mata dengan tangan kananku.Aku cuba bangun dan ternyata tidak mampu dan dengan sendirinya aku badanku tertolak ke belakang .Aku duduk bersimpuh sambil menyandarkan belakangku ke almari.
Dalam air mata yang mengalir ini aku lihat Ahmad dan adik perempuanku bangun dan meninggalkan bilik.
Hatiku dan mulutku terus beristigfar perlahan.Dan aku saat ini… kalah pada ego seorang lelaki yang berusia 23 tahun ini dan yang menjadi abang sulung kepada keluarga ini.
Dahlah man ! Engkau lelaki …..takan nak nangis seperti ini! Malulah kat Ahmad ,ummi dan adikmu…Bukankah tangisanmu ketika tahajudmu?..suara hatiku cuba memujuk lagi.
Tapi aku tidak mampu hentikan air mata ini..dan aku ….terus beristigfar perlahan.
"Ya.Semua salah aku!.kalau aku bersunguh-sunguh tahun lepas atau sebelumnya membantu baik pulih keadan ayah dan ummi pasti keadaan tidak akan teruk seperti sekarang." kata hati ku menyalahkan diri.
Tiba-tiba kedua tangan ku berasa hangat dipegang seseorang.
Aku membuka mataku yang masih basah.Ummi! ..aku bersuara perlahan.
" Maafkan ummi man!.Ummi tahu. Man telah banyak berusaha untuk keluarga ini.Maafkan ummi…." ujar umi perlahan dan berlinangan air mata.Kedua-dua tangan ummi erat memegang tangaku.
"Takpe mi.Bukan salah umi"….kataku perlahan.
Kami berdua terus diam dalam beberapa minit.
Aku melepaskan tangan ummi dan mengesat air mataku.
"Dah la mi," AMan ada banyak urusan di kedai.Aku mula bersuara dan seakan telah berjaya memujuk diri ini.
Aku segera turun dari tangga dan melihat kakak dan adik-adiku sedang menonton tv.
"Wah ada juga lagi cerita lawak karton malam-malam ni.! " Tegurku kepada kakak dan adik-adiku yang lain.
"Yelah Man!Macam-macam cerita sekarang ni".balas kakakku spontan.
Selepas minum segelas air ,aku dan ahmad kembali ke kedai.Kami bermalam di kedai.
"Ahmad ! jom balik ke taska ummi dan kita buat syura pasal business kita ni".Ajakku kepada adikku yang sama-sama berkongsi perniagaan kedai computer yang sekarang telah memiliki dua buah kedai.
"Ok…jap. nak shut down com ni dulu bang".balas adiku spontan.
Selepas memberi salam dan cium tangan ummiku aku segera mengajak umi dan adiku untuk bersyura di bilik atas tanpa berlengah.Aku mempengurusikan syura tersebut dan membenteng agenda business kami yang baru berusia 8 bulan ni.Masih banyak keadah pengurusan perniagaan yang tidak berjalan dengan baik terutama dari sudut penyimpanan rekod.
Perniagaan ini dah berusia 8 bulan lebih.Malangnya kami agak jarang bersyura dalam masalah yang timbul.Malah kalau tidak silap ini baru kali ke-3 kami bermusyurat dengan beragenda dan bertulis.Juga baru nak belajar macam mana nak buat minit mesyurat.
Mesyurat ini dihadiri oleh aku selaku pengurus pentadbiran,ummi ku selaku pemantau buku kira-kira ,Ahmad selaku pengurus operasi dan adik perempuanku yang baru menganjak ke tingkatan 4 sebagai setiausaha atau pencatat apa yang dibincangkan.
Kami berbincang secara kritikal dan aku turut memberikan teguran langsung kepada adiku, Ahmad kerana dilihat banyak protes kepada setiap arahan yang aku keluarkan sejak kebelakangan ni.
Aku mengerti,adiku Ahmad sebenarnya lebih meluangkan banyak masa untuk perniagaan ini.Sedang aku,bekerja sambil belajar,lebih sibuk membuat projek tahun akhir,membuat pengarahan bagi memajukan perniagaan dalam keadaan interaksi aku bersama kedai adalah terhad.Ini kerana aku masih belajar di Uitm saat perniagaan ini ditubuhkan.Aku berada dalam tahun akhir ketika aku dan adiku berpakat memulakan pernigaan ini .Sumber kewangan memulakan pernigaan ini datang dari ayah,umi,adik-adiku dan sedikit sumbangan PTPTN ku.Sekarang kalau dihitung jumlahnya hampir mencecah RM 20 ribu.Subhanallah ini jumlah yang besar dan kalau tidak diurus dengan baik pasti lingkop.
Sebab itulah kali ini aku memberikan teguran secara lansung dalam mesyurat ini akan perangai Ahmad yang dilihat banyak protes kepada perintah aku.
"Sekejap...dah habis cakap? " ahmad mula bersuara selepas aku memberi teguran serta masukan apakah yang harus dibuat selepas ini dan aku menyangka dia menerima dan mengakui kesalahan.Ternyata dia mula protes.
Ahmad pun ada nak cakap,katanya agak perlahan.
"Boleh tak kalau abang man bagi pengarahan sekali sahaja",tahulah apa yang nak dibuat.
"Tak perlulah mengulang banyak kali".katanya tegas.
"Ya,Abang mengulang pengarahan tersebut supaya beringat,mungkin Ahmad lupa ". aku mencela.
"Tapi abang asik bagi arahan berkali-kali.Sedangkan ahmad bukan tak buat.Buat dan ada banyak kerja yang Ahmad buat.Cuma dalam beberapa hari ini je kurang sihat dan agak pening kepala sehari ni.Dan saat ini masih pening lagi."sambungnya cuba menutup kesalahan yang dibuat.
"Tapi Ahmad ni abang tengok lebih cenderung buat kerja ikut suka dan banyak melengahkan pekara-pekara penting lagi segera.Fenomena ini dah lama abang tengok dan baru dapat lihat dengan jelas dalam bulan ini apabila abang turut banyak meluangkan masa untuk kedai ni setelah selesai kertas terakhir abang bulan lepas." sambungku tidak mahu mengalah.
"Kalau keadaan ini berterusan,masalah perniagaan kita ni akan semakin parah dan kita terpaksa menangung banyak kerugian kewangan,masa dan tenaga.Ahmad tahu kan?"aku bertanya.
"Ya tahu!cuma kat sini Ahmad minta tolong jangan asik ulang pengarahan yang sama.Tu je."suaranya masih keras.
"Ok.kalau begitu tolong ambil serius pengarahan penting selepas ini kerana Ahmad akan lebih bersendirian mengurus perniagan ni kelak.Abang pun memang tak lama".kataku penuh harap.
Ahmad membisu sebentar.
"Satu lagi...Abang minta maaf,Abang tahu Ahmad pening kepala sebelum syura lagi.Sebab itu abang cuba nak ringkaskan syura ni dan … minta maaf juga sebab kita nak bersyura malam ni".Tambahku cuba mengalih perhatian dan mengharap masalah aku yang menegur dia banyak kali difahami.
"Takpe memang tidak ada masalah pening kepala ni.Dan sekarang dah semakin reda.Cuma nak tekankan sekali lagi Ahmad tahulah apa yang perlu dibuat".tambahnya dengan nada yang tidak puas lagi.
"Pelik juga adiku ni.Bila ditegur makin baik pula pening kepala dia.Mungkin juga teguran dariku yang tidak berapa kasar.Kalo tidak , tak pasal-pasal naik darah dia.Ah takpelah, aku memang dah biasa mengalah dengan dia"kataku sendirian.
"Ok.selesai…dan ada lagi hal-hal lain.?"Aku memalingkan kepala kepada ummi dan adik permpuanku yang senyap sahaja mendengar perbualanku dengan Ahmad.
"InsyaAllah tidak ada lagi kot …dan Man ada peranan yang harus dimainkan dan Ahmad ada peranan tersendiri yang turut penting dimainkan dalam perniagaan ini. Jangan kita saling berbalah dan bermasam muka pula lepas ni".kata ummi penuh hikmah dan motivasi.
"Terima kasih ummi! " Hatiku berkata sendirian.
"Ok ! jadi sebelum mengakhiri syura ini Abang ingin memberikan pesanan dari ustaz abang tentang perkara baik yang telah kita lakukan.Baik berupa program besar atau kecil." kataku sambil menarik nafas.
Kata ustaz abang:
" Kerap kali kebanyakan kita ,apabila telah selesai membuat satu kebaikan sama ada dalam bentuk ibadah kepada Allah swt atau kebaikan sesama makhluk,kita lupa untuk beringat kepada dua pekara.Dan lebih kerap kali satu darinya diingati dan yang satu lagi dilupakan. Sebagai contoh apabila kita selesai membuat program dakwah.Kita akan membuat postmortem program berkenaan dan akan saling berpesan kepada setiap AJK untuk mengikhlaskan niat kepada Allah.Sama juga seperti jika kita selesai dari memberi ceramah.Banyak pencermah akan mengingatkan diri dan hadirin agar ikhlas kepada Allah.Dan ini telah memenuhi salah satu dari dua perkara yang dianjurkan kebanyakan ulamak apabila kita selesai membuat ibadah.Jadi tahukah antum apakah perkara ke dua itu?
Nada dan cara soal yang sama aku ajukan kepada umi,Ahmad dan adik perempuanku.
Aku memandang adik perempuanku,dan dia segera menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
Ya betul, jawapannya adalah.
" Tak tahu!".Jawapan paling mudah abang dan ikhwah-ikhwah abang bagi kepada ustaz usrah kami ni.ceritaku dengan nada berlawak kepada umi dan adik-adiku.Aku memang sengaja menimbukan susasana bercanda dalam syura ini agar suasana tegang sebelum ini terubat.Adik perempuanku dan umiku tersenyum.
"Nampaknya lawak tak menjadi!"aku bermonolog dalaman lagi.
"Jadi ustaz abang menyatakan perkara ke dua itu adalah beristgfar kepada Allah.Ini kerana kita telah berangapan kebaikan yang kita buat itu sebagai satu kebaikan dan pahala.Tapi hakikatnya kita tidak mengetahui akibat ibadah kita itu,terutama kepada kita sendiri.".Sambungku perlahan.
Ummi ,Ahmad dan adikku perempuanku mula serius memahami kata-kataku.
"Ya ! Perkara yang kerap kita lupa adalah beristigfar ".sambungku.
" Dan kita sendiri terutamanya harus banyak beristigfar atas masalah ….keluarga kita ni "sambungku lagi.
"Ah kenapa tiba-tiba aku masuk point kelurga ni pulak",aku kehairanan sendirian.
Aku diam seketika dan kembali berkata….
"Ya .Mari kita beristigfar atas ujian kekeluargaan yang lebih besar ini"…
Kami beristigfar bersama-sama…
Kali pertama aku mengucap astafigrallah.pikiranku melayang kepada masalah keluarga ku…dan hilang segala masalah perniagaan yang dibincangkan tadi.
Yang timbul di pikiranku sekarang adalah masalah umi dan ayah yang tidak tahu dimana kesudahanya.
"Astagfirullah al azim." ucapan istigfar kali kedua keluar perlahan dari celah bibirku.
Tanpa aku sedari air mataku mula bertakung.
"Astagfirullah al azim."ucapan istigfar kali ketiga dan air mataku mula keluar dari kelopak mata yang dah penuh.
YA Allah! kenapa aku menangis.?
"Astagfirullah al azim".ucapan istigfar kali keempat.
Dan air mataku terus mengalir.Mengapa?Kenapa aku menangis? Malulah Man…..engkau lelaki.Aku cuba memujuk diriku.
Aku terus beristigfar untuk kali ke-lima dan hatiku terus hiba dan mataku terus mengeluarkan airmata.Aku sapu air mata dengan tangan kananku.Aku cuba bangun dan ternyata tidak mampu dan dengan sendirinya aku badanku tertolak ke belakang .Aku duduk bersimpuh sambil menyandarkan belakangku ke almari.
Dalam air mata yang mengalir ini aku lihat Ahmad dan adik perempuanku bangun dan meninggalkan bilik.
Hatiku dan mulutku terus beristigfar perlahan.Dan aku saat ini… kalah pada ego seorang lelaki yang berusia 23 tahun ini dan yang menjadi abang sulung kepada keluarga ini.
Dahlah man ! Engkau lelaki …..takan nak nangis seperti ini! Malulah kat Ahmad ,ummi dan adikmu…Bukankah tangisanmu ketika tahajudmu?..suara hatiku cuba memujuk lagi.
Tapi aku tidak mampu hentikan air mata ini..dan aku ….terus beristigfar perlahan.
"Ya.Semua salah aku!.kalau aku bersunguh-sunguh tahun lepas atau sebelumnya membantu baik pulih keadan ayah dan ummi pasti keadaan tidak akan teruk seperti sekarang." kata hati ku menyalahkan diri.
Tiba-tiba kedua tangan ku berasa hangat dipegang seseorang.
Aku membuka mataku yang masih basah.Ummi! ..aku bersuara perlahan.
" Maafkan ummi man!.Ummi tahu. Man telah banyak berusaha untuk keluarga ini.Maafkan ummi…." ujar umi perlahan dan berlinangan air mata.Kedua-dua tangan ummi erat memegang tangaku.
"Takpe mi.Bukan salah umi"….kataku perlahan.
Kami berdua terus diam dalam beberapa minit.
Aku melepaskan tangan ummi dan mengesat air mataku.
"Dah la mi," AMan ada banyak urusan di kedai.Aku mula bersuara dan seakan telah berjaya memujuk diri ini.
Aku segera turun dari tangga dan melihat kakak dan adik-adiku sedang menonton tv.
"Wah ada juga lagi cerita lawak karton malam-malam ni.! " Tegurku kepada kakak dan adik-adiku yang lain.
"Yelah Man!Macam-macam cerita sekarang ni".balas kakakku spontan.
Selepas minum segelas air ,aku dan ahmad kembali ke kedai.Kami bermalam di kedai.
Debaran Cinta...... dimanakah akhirnya jalan ini.?
hati ini tertanya-tanya,
apakah itu cinta?
hati ini terus bertanya,
apakah itu jalan perjuangan?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang berkait dengan cinta?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang bisa sirna cintanya?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang itu perlu berumahtangga?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang itu perlu cinta ahli keluargga?
hati ini terus bertanya,
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh lemah cinta?
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh kuat cinta?
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh mati cinta?
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh hidup kambali cinta?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuangan ada lemahnya?
atau jalan perjuang itu ada matinya?
atau jalan juang itu tidak mampu ditelapaki lagi?
aku ini,anak muda yang tidak pintar akalnya.
tidak mengerti bahasa indah dan terus bertanya?
siapakah teladan kita?
Muhamad bin abdilah saw dan sahabatnya?
yang tidak mengerti erti henti sebelum kedua kali di syurga?
yang mereka dikatakan gila?
yang mereka berjuang sampai usia tua!
yang tidak sempat mengumpul harta!
yang tidak sempat menikmati dunia!
yang takut difitnah dunia!
atau teladan kita generasi selepasnya,?
yang sempat berhenti di tengah jalan yang merbahaya dan menikmati keindahanya?*
yang sempat merasa selesa?
Adakah Anak muda ini terlalu sombong?
lupa akan diri yang masih muda?
lupa akan jasa orang lama?
lupa akan keberkatan orang tua?
maaflah pena anak ini yang tajam bahasa ,
yang membuat hatimu duka ,
anak muda ini memang kurang ilmunya ,
tapi masih mahu angkat bicara ,
kerana mersa dalam diri ada yang tak kena.
apakah itu cinta?
hati ini terus bertanya,
apakah itu jalan perjuangan?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang berkait dengan cinta?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang bisa sirna cintanya?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang itu perlu berumahtangga?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuang itu perlu cinta ahli keluargga?
hati ini terus bertanya,
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh lemah cinta?
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh kuat cinta?
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh mati cinta?
adakah perjuang cinta berumah tanga itu boleh hidup kambali cinta?
hati ini terus bertanya,
adakah jalan perjuangan ada lemahnya?
atau jalan perjuang itu ada matinya?
atau jalan juang itu tidak mampu ditelapaki lagi?
aku ini,anak muda yang tidak pintar akalnya.
tidak mengerti bahasa indah dan terus bertanya?
siapakah teladan kita?
Muhamad bin abdilah saw dan sahabatnya?
yang tidak mengerti erti henti sebelum kedua kali di syurga?
yang mereka dikatakan gila?
yang mereka berjuang sampai usia tua!
yang tidak sempat mengumpul harta!
yang tidak sempat menikmati dunia!
yang takut difitnah dunia!
atau teladan kita generasi selepasnya,?
yang sempat berhenti di tengah jalan yang merbahaya dan menikmati keindahanya?*
yang sempat merasa selesa?
Adakah Anak muda ini terlalu sombong?
lupa akan diri yang masih muda?
lupa akan jasa orang lama?
lupa akan keberkatan orang tua?
maaflah pena anak ini yang tajam bahasa ,
yang membuat hatimu duka ,
anak muda ini memang kurang ilmunya ,
tapi masih mahu angkat bicara ,
kerana mersa dalam diri ada yang tak kena.
Sunday, February 22, 2009
Basic concept of islam?
Bukan kita bangsa yang ikut membabi buta (tajuk aku bagi sendiri)...cuba teka apakah tajuk asal artikel ini?
di sini ada satu artikel baik yang ingin dikongsi tentang islam.
Jika seseorang ingin membaiki sesuatu perkara atau peralatan, dia terlebih dahulu hendaklah ada pengetahuan atau ilmu mengenainya. Jika tidak nanti, niatnya yang baik untuk membaiki itu akan menatijah kerosakan semata, bukan memulihkan. Ini yang disebut sebagai tikus membaiki labu, atau tukang besi membaiki komputer. Tanpa ilmu, bukan bertambah baik tetapi bertambah rosak.
Islam juga demikian. Niat yang baik semata untuk mempertahan atau menyampaikan ajaran yang agung ini tidak memadai jika yang melaksanakan tugasan itu tidak cukup pengetahuan dalam perkara yang disampaikan tersebut. Saya tidak menyatakan seseorang yang hendak berdakwah menyampai mesej Islam mesti menjadi sarjana besar terlebih dahulu. Tidak! Sama sekali tidak. Tetapi, dia hendaklah faham dengan baik bab atau perkara yang disampaikan itu.
Umpamanya, jika dia bercakap mengenai cara sujud dalam solat, maka dia jelas tentang hadis-hadis mengenai perkara tersebut. Jika dia bercakap pendirian Islam terhadap penganut agama lain, dia juga hendaklah jelas dan faham dalam perkara tersebut. Tidak boleh hanya berpijak kepada maklumat yang dikutip tanpa kepastian, atau tidak boleh pulak bercakap hanya atas sesuatu sentimen semata.
Firman Allah: “Katakanlah (Wahai Muhammad): “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutku menyeru kepada agama Allah berdasarkan bukti yang jelas nyata. Maha suci Allah (dari segala iktiqad dan perbuatan syirik); dan bukanlah aku dari golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.” (Surah Yusuf: ayat 108).
Saya amat dukacita apabila ter’tonton’ satu siaran televisyen di bawah nama ‘Sirah’ di mana seorang ‘ustazah’ telah menceritakan perihal kelahiran wanita terkenal Rabi‘ah al-‘Adawiyah. Kononnya, semasa kelahirannya, keluarga begitu miskin dan bapa malu hendak meminta bantu jiran tertangga. Pada malamnya, bapanya bermimpi berjumpa Rasulullah s.a.w yang menyuruh beliau meminta wang 400 dirham dari Gabenor Basrah.
Kononnya, Rasulullah s.a.w suruh beliau menyatakan kepada gabenor berkenaan: “Wahai Gabenor! Engkau biasanya berselawat pada malam Jumaat sebanyak 400 kali, namun pada hari Jumaat yang lepas engkau telah menguranginya, maka engkau pun didenda dengan membayar 400 dirham kepada bapa Rabi‘ah”.
Cerita yang seperti ini, mungkin dikutip oleh ‘ustazah’ berkenaan daripada mana-mana sumber yang tidak boleh dipegang. Ia mencemarkan Islam dengan menggambarkan seakan Nabi s.a.w itu ‘kaki pau’ yang akan memeras atau mengambil kesempatan atas kelemahan seseorang yang bukan kesalahan pun.
Kemudian, kisah ini cuba menetapkan khasiat berselawat 400 kali pada malam Jumaat, padahal tiada satu hadis pun yang menetapkan bilangan tersebut. Lebih daripada itu semua, mimpi bukanlah hujah dalam Islam sehingga boleh diperas harta orang lain beralasankan mimpi. Apakata nanti, jika ada orang yang mengungut kita menyuruh kita memberikan wang kepadanya atas alasan dia bermimpi berjumpa dengan Rasulullah s.a.w dan baginda memerintahkan kita memberikan wang kepadanya.
Kata al-Imam al-Syatibi (meninggal 790H) selemah-lemah hujah mereka (puak bid‘ah) adalah puak yang mengambil amalan agama bersandarkan mimpi-mimpi. Mereka ini berpegang atau meninggalkan sesuatu amalan berdasarkan mimpi-mimpi tersebut. Mereka berkata: “Kami bermimpi lelaki soleh tertentu berkata kepada kami: Tinggalkan ini!, buat ini”.
Ini banyak berlaku kepada mereka yang mengamalkan panduan tasawwuf. Di kalangan mereka ada yang berkata: “Aku melihat Nabi s.a.w dalam mimpi, baginda berkata kepada sebegini..dan memerintah aku sebegini”. Lantas dia pun mengamalkannya dan meninggalkan apa yang ditetapkan oleh syari`at.
Ini adalah salah, kerana mimpi individu selain nabi tidak boleh menghukum ketetapan syarak, dalam apa keadaan sekalipun. Melainkan setelah dibentangkan kepada hukum-hakam syariat yang ada. Jika syarak membolehkan, maka ia diamalkan, jika tidak, ditinggalkan”.(Al-Syatibi, Al-`Itisam, 198, Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi).
Kata Dr. Yusuf al-Qaradawi: “Di sana ada golongan sufi yang melampaui batas dalam menilai ilham. Bahkan ada di kalangan mereka yang mengiranya sebagai jalan mengetahui kebenaran yang tidak akan silap. Mereka mencerca ulama syariat yang berpegang dengan dalil dan tidak menerima sesuatu dakwaan tanpa bukti dari hujah yang baik atau akal atau wahyu. Golongan sufi ini mencerca mereka dengan menyatakan mereka ini jumud dengan ilmu zahir. Bagi mereka; ilmu zahir kedudukannya seperti kulit, sedang ulama syariat berpaling daripada ilmu batin yang mana kedudukannya seperti isi”.( Al-Qaradawi, Taisir al-Fiqh li al-Muslim al-Mu`asir, m.s. 134, Beirut: Muassasah al-Risalah).
Demikian juga cerita-cerita yang bersifat ke’kartun’an seperti kononnya ada seorang wali Allah yang memakan epal yang hanyut dalam sungai. Kemudian dia mencari tuan punya epal tersebut untuk meminta halal daripadanya, tetapi tuan kebun tersebut mensyaratkan hendaklah berkahwin dengan anak perempuannya. Dia memberitahu anaknya itu bisu, pekak, buta dan berbagai kecacatan yang lain. Demi mendapat ‘sijil halal’ epal yang dimakannya itu terpaksalah si wali tersebut berkahwin dengan anak empunya kebun epal tersebut. Konon akhirnya didapati anaknya itu sempurna dan cantik.
Cerita yang seperti ini mencemarkan dataran Islam yang bersih. Perkahwinan dalam Islam boleh dipaksa atas nama menghalalkan sebiji epal. Epal yang hanyut dan terdedah kepada rosak boleh dimakan dari dibazirkan. Jika pun ada tuntutan, boleh dibayar dengan harga sebiji epal, bukan dipaksa kahwin.
Bayangkan jika seseorang memandu kereta lalu terlanggar kereta orang lain dan tuannya tidak mahu memaafkan melainkan dia mesti berkahwin dengan anak tuan kereta tersebut yang betul-betul ‘tidak menawan’. Apakah itu jalan mendapatkan ‘kehalalan’ atas sesuatu kesilapan yang tidak berkaitan?. Menghidangkan cerita-cerita yang seperti ini untuk orang ramai –walaupun dengan niat yang baik- hanya membuatkan Islam disalahtafsirkan sahaja.
Begitulah juga dahulu apabila ada pandangan seketika dulu supaya khatib yang berkhutbah memegang pedang sebagai lambang kekuatan. Tindakan yang seperti itu boleh menyebabkan Islam disalahtafsirkan terutama di zaman kita ini yang mana Islam dilebelkan oleh media khurafat Barat sebagai agama keganasan.
Saya tertarik dengan kata-kata al-Hafiz al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah (meninggal 751H): Nabi s.a.w tidak pernah memegang pedang atau selainnya (ketika berkhutbah). Hanya baginda memegang anak panah atau tongkat sebelum dibuat mimbar. Baginda (ketika berkhutbah) dalam peperangan memegang anak panah dan ketika Jumaat memegang tongkat. Tidak pernah diriwayatkan bahawa baginda memegang pedang. Apa yang disangka oleh sesetengah golongan jahil bahawa baginda sentiasa memegang pedang sebagai tanda bahawa Islam ditegakkan dengan pedang adalah kejahilan yang teramat. Tidak pernah diriwayatkan bahawa baginda selepas dibuat mimbar menaikinya dengan pedang, atau anak panah atau selainnya. Tidak juga sebelum dibuat mimbar baginda memegang pedang di tangannya sama sekali. Hanya baginda memegang tongkat atau anak panah (Ibn al-Qayyim, Zad al-Ma‘ad, 1/439, Beirut: Muassasah al-Risalah).Atas dasar sebagai agama hujah dan fakta yang tegak membela kebaikan manusia sejagat kita mengizin semua pihak termasuk agama lain berhujah secara harmoni dan baik. Islam bukan macam sesetengah pejabat agama yang jika ada orang berbeza pendapat dengan ustaz-ustaznya terus sahaja dilebelkan sebagai ‘wahhabi’. Islam agama yang sudi mendengar hujah dan alasan.
Firman Allah: “Dan janganlah kamu berbahas dengan Ahlul Kitab melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali orang-orang yang berlaku zalim antara mereka; dan katakanlah (kepada mereka): “Kami beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepada kami dan kepada (Taurat dan Injil) yang diturunkan kepada kamu; dan Tuhan kami, juga Tuhan kamu, adalah satu; dan kepadaNyalah, kami berserah diri.” (al-Ankabut: ayat 46).
Firman Allah juga: (maksudnya) Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah dan mauizah hasanah (nasihat yang baik), dan berbahaslah dengan mereka dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk (Surah al-Nahl: 125).
Saya seperti orang lain juga membantah tindakan Majlis Peguam membuat forum terbuka mengenai memeluk Islam baru-baru ini kerana seakan wujudnya usaha menghapus identiti negara ini iaitu Islam. Walaupun sebenarnya identiti Islam negara ini sudah banyak yang tercalar, namun tindakan mereka benar-benar mencabar. Saya tidak menafikan hak mereka untuk membincangkan kebajikan penganut agama lain yang mereka dakwa diabaikan.
Mengapa hal itu tidak dibahas secara tertutup dan melalui saluran yang tidak memperlihatkan seakan mereka mencabar identiti negara? Mereka akhirnya kelihatan seakan macam membantah bukan muslim masuk Islam kerana boleh menyebabkan implikasi-implikasi yang mereka bangkitkan. Jika itu maksud mereka, sudah pasti umat Islam akan sanggup berbenteng darah mempertahankan Islam.
Namun dalam masa yang sama, saya tidak menafikan bahawa setiap pihak boleh mengemukakan aduan atau bantahan jika terbukti secara fakta ada yang dizalimi. Walaupun Islam agama yang adil, namun kemungkinan berlaku ketidakadilan oleh para penganut atau perlaksananya itu ada. Jika itu berlaku, janganlah pula mereka cuba mempertikaikan Islam dan kewibawaannya. Mereka hendaklah dapat membezakan antara kesalahan undang-undang dengan kesilapan peguam atau hakim.
Demikian juga orang Islam, hendaklah dapat membezakan antara peraturan manusia yang beragama Islam dengan hukuman atau peraturan Islam yang terkandung dalam al-Quran dan al-Sunnah. Bukan semestinya tindakan pejabat agama Islam itu menurut kaedah Islam yang betul. Seperti bukan semua tindakan ustaz itu berdasarkan ajaran Allah dan RasulNya. Al-Quran dan al-Sunnah teguh dan kukuh. Sementara manusia terdedah kepada salah dan silap. Seorang muslim perlu kritis dalam menilai sesuatu perkara.
Apabila menjelang pilihanraya di kawasan saya Permatang Pauh, saya mula gusar dengan kempen-kempen yang bakal dilancar. Saya bimbang, seperti wang disalahgunakan untuk meraih undi, demikian agama juga nanti disalahgunakan. Bimbang nanti ada nas-nas al-Quran dan al-Sunnah yang dibaca bukan pada tempatnya. Rakyat yang tidak kritis yang matang akan menelan segala yang didengar. Diputar belitkan maksud Allah dan Rasul sehingga menjelma maksud tukang kempen.
Dahulu -semasa saya masih bersekolah rendah- masyarakat Islam Pulau Pinang, apabila menjelang pilihanraya akan terdengar nas-nas yang melarang memilih orang kafir sebagai calon. Hari ini mungkin nas-nas tersebut telah pun dimuziumkan. Sebab itu dalam laman web saya, saya mengambil kesempatan ingat-mengingati calon-calon yang bertanding.
Saya sebut: “Calon-calon Yang Dikasihi, proses demokrasi jika tidak dipandu dengan kesedaran Islam akan menjerumuskan kita ke kancah yang serba jijik dan kotor. Lihatlah apa yang terjadi dalam masyarakat kita apabila berpegang dengan demokrasi yang tidak ditapis dengan tapisan wahyu ilahi; lahirnya politik wang, permusuhan sesama muslim tanpa alasan yang benar, fitnah menfitnah, caci-mencaci dan segala macam racun permusuhan dan kebencian yang hidup atas nama baja demokrasi. Dalam mencapai hasrat kuasa dan memenangi persaingan untuk mendapatkan kuasa ramai pemain di gelanggang demokrasi itu melupai prinsip-prinsip Islam yang harmoni dan lurus.
Keperluan politik umat bukan itu semua. Sebaliknya kita ingin mendengar siapakah yang memiliki peribadi yang luhur dan pemikiran dan serta yang mampu membangunkan masyarakat dan negara ke arah yang lebih harmoni, terurus dan sopan berdasarkan teras-teras yang diredhahi Allah.
Didiklah masyarakat kita untuk hidup dalam iklim politik yang harmoni dan penuh kesantunan. Janganlah nanti generasi baru yang sedang membesar akhirnya tidak mengenali politik melainkan dengan wajah serba kehodohan dan kebiadapan cara dan bahasa. Hak-hak setiap muslim lebih mulia di sisi Allah daripada kerusi politik yang menjadi kegilaan sebahagian manusia. Kita sudah penat mendengar maki hamun, ketidakjujuran, pembohongan dan penipuan atas nama politik. Berilah ruang untuk rakyat hidup dalam udara politik yang bersih dan segar. Jangan jadikan mereka terbiasa dengan pencemaran sehingga akhirnya mereka sebati dengan kejijikan siasah yang tiada penghujungnya.
Akhirnya kita tidak akan dapat menghayati Islam yang tulen selagi minda kita tidak kritis menapis antara yang baik dengan yang buruk. Antara yang salah dengan yang betul. Islam membentuk minda kritis dan penuh analisis.
sumber:http://drmaza.com
di sini ada satu artikel baik yang ingin dikongsi tentang islam.
Jika seseorang ingin membaiki sesuatu perkara atau peralatan, dia terlebih dahulu hendaklah ada pengetahuan atau ilmu mengenainya. Jika tidak nanti, niatnya yang baik untuk membaiki itu akan menatijah kerosakan semata, bukan memulihkan. Ini yang disebut sebagai tikus membaiki labu, atau tukang besi membaiki komputer. Tanpa ilmu, bukan bertambah baik tetapi bertambah rosak.
Islam juga demikian. Niat yang baik semata untuk mempertahan atau menyampaikan ajaran yang agung ini tidak memadai jika yang melaksanakan tugasan itu tidak cukup pengetahuan dalam perkara yang disampaikan tersebut. Saya tidak menyatakan seseorang yang hendak berdakwah menyampai mesej Islam mesti menjadi sarjana besar terlebih dahulu. Tidak! Sama sekali tidak. Tetapi, dia hendaklah faham dengan baik bab atau perkara yang disampaikan itu.
Umpamanya, jika dia bercakap mengenai cara sujud dalam solat, maka dia jelas tentang hadis-hadis mengenai perkara tersebut. Jika dia bercakap pendirian Islam terhadap penganut agama lain, dia juga hendaklah jelas dan faham dalam perkara tersebut. Tidak boleh hanya berpijak kepada maklumat yang dikutip tanpa kepastian, atau tidak boleh pulak bercakap hanya atas sesuatu sentimen semata.
Firman Allah: “Katakanlah (Wahai Muhammad): “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutku menyeru kepada agama Allah berdasarkan bukti yang jelas nyata. Maha suci Allah (dari segala iktiqad dan perbuatan syirik); dan bukanlah aku dari golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.” (Surah Yusuf: ayat 108).
Saya amat dukacita apabila ter’tonton’ satu siaran televisyen di bawah nama ‘Sirah’ di mana seorang ‘ustazah’ telah menceritakan perihal kelahiran wanita terkenal Rabi‘ah al-‘Adawiyah. Kononnya, semasa kelahirannya, keluarga begitu miskin dan bapa malu hendak meminta bantu jiran tertangga. Pada malamnya, bapanya bermimpi berjumpa Rasulullah s.a.w yang menyuruh beliau meminta wang 400 dirham dari Gabenor Basrah.
Kononnya, Rasulullah s.a.w suruh beliau menyatakan kepada gabenor berkenaan: “Wahai Gabenor! Engkau biasanya berselawat pada malam Jumaat sebanyak 400 kali, namun pada hari Jumaat yang lepas engkau telah menguranginya, maka engkau pun didenda dengan membayar 400 dirham kepada bapa Rabi‘ah”.
Cerita yang seperti ini, mungkin dikutip oleh ‘ustazah’ berkenaan daripada mana-mana sumber yang tidak boleh dipegang. Ia mencemarkan Islam dengan menggambarkan seakan Nabi s.a.w itu ‘kaki pau’ yang akan memeras atau mengambil kesempatan atas kelemahan seseorang yang bukan kesalahan pun.
Kemudian, kisah ini cuba menetapkan khasiat berselawat 400 kali pada malam Jumaat, padahal tiada satu hadis pun yang menetapkan bilangan tersebut. Lebih daripada itu semua, mimpi bukanlah hujah dalam Islam sehingga boleh diperas harta orang lain beralasankan mimpi. Apakata nanti, jika ada orang yang mengungut kita menyuruh kita memberikan wang kepadanya atas alasan dia bermimpi berjumpa dengan Rasulullah s.a.w dan baginda memerintahkan kita memberikan wang kepadanya.
Kata al-Imam al-Syatibi (meninggal 790H) selemah-lemah hujah mereka (puak bid‘ah) adalah puak yang mengambil amalan agama bersandarkan mimpi-mimpi. Mereka ini berpegang atau meninggalkan sesuatu amalan berdasarkan mimpi-mimpi tersebut. Mereka berkata: “Kami bermimpi lelaki soleh tertentu berkata kepada kami: Tinggalkan ini!, buat ini”.
Ini banyak berlaku kepada mereka yang mengamalkan panduan tasawwuf. Di kalangan mereka ada yang berkata: “Aku melihat Nabi s.a.w dalam mimpi, baginda berkata kepada sebegini..dan memerintah aku sebegini”. Lantas dia pun mengamalkannya dan meninggalkan apa yang ditetapkan oleh syari`at.
Ini adalah salah, kerana mimpi individu selain nabi tidak boleh menghukum ketetapan syarak, dalam apa keadaan sekalipun. Melainkan setelah dibentangkan kepada hukum-hakam syariat yang ada. Jika syarak membolehkan, maka ia diamalkan, jika tidak, ditinggalkan”.(Al-Syatibi, Al-`Itisam, 198, Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi).
Kata Dr. Yusuf al-Qaradawi: “Di sana ada golongan sufi yang melampaui batas dalam menilai ilham. Bahkan ada di kalangan mereka yang mengiranya sebagai jalan mengetahui kebenaran yang tidak akan silap. Mereka mencerca ulama syariat yang berpegang dengan dalil dan tidak menerima sesuatu dakwaan tanpa bukti dari hujah yang baik atau akal atau wahyu. Golongan sufi ini mencerca mereka dengan menyatakan mereka ini jumud dengan ilmu zahir. Bagi mereka; ilmu zahir kedudukannya seperti kulit, sedang ulama syariat berpaling daripada ilmu batin yang mana kedudukannya seperti isi”.( Al-Qaradawi, Taisir al-Fiqh li al-Muslim al-Mu`asir, m.s. 134, Beirut: Muassasah al-Risalah).
Demikian juga cerita-cerita yang bersifat ke’kartun’an seperti kononnya ada seorang wali Allah yang memakan epal yang hanyut dalam sungai. Kemudian dia mencari tuan punya epal tersebut untuk meminta halal daripadanya, tetapi tuan kebun tersebut mensyaratkan hendaklah berkahwin dengan anak perempuannya. Dia memberitahu anaknya itu bisu, pekak, buta dan berbagai kecacatan yang lain. Demi mendapat ‘sijil halal’ epal yang dimakannya itu terpaksalah si wali tersebut berkahwin dengan anak empunya kebun epal tersebut. Konon akhirnya didapati anaknya itu sempurna dan cantik.
Cerita yang seperti ini mencemarkan dataran Islam yang bersih. Perkahwinan dalam Islam boleh dipaksa atas nama menghalalkan sebiji epal. Epal yang hanyut dan terdedah kepada rosak boleh dimakan dari dibazirkan. Jika pun ada tuntutan, boleh dibayar dengan harga sebiji epal, bukan dipaksa kahwin.
Bayangkan jika seseorang memandu kereta lalu terlanggar kereta orang lain dan tuannya tidak mahu memaafkan melainkan dia mesti berkahwin dengan anak tuan kereta tersebut yang betul-betul ‘tidak menawan’. Apakah itu jalan mendapatkan ‘kehalalan’ atas sesuatu kesilapan yang tidak berkaitan?. Menghidangkan cerita-cerita yang seperti ini untuk orang ramai –walaupun dengan niat yang baik- hanya membuatkan Islam disalahtafsirkan sahaja.
Begitulah juga dahulu apabila ada pandangan seketika dulu supaya khatib yang berkhutbah memegang pedang sebagai lambang kekuatan. Tindakan yang seperti itu boleh menyebabkan Islam disalahtafsirkan terutama di zaman kita ini yang mana Islam dilebelkan oleh media khurafat Barat sebagai agama keganasan.
Saya tertarik dengan kata-kata al-Hafiz al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah (meninggal 751H): Nabi s.a.w tidak pernah memegang pedang atau selainnya (ketika berkhutbah). Hanya baginda memegang anak panah atau tongkat sebelum dibuat mimbar. Baginda (ketika berkhutbah) dalam peperangan memegang anak panah dan ketika Jumaat memegang tongkat. Tidak pernah diriwayatkan bahawa baginda memegang pedang. Apa yang disangka oleh sesetengah golongan jahil bahawa baginda sentiasa memegang pedang sebagai tanda bahawa Islam ditegakkan dengan pedang adalah kejahilan yang teramat. Tidak pernah diriwayatkan bahawa baginda selepas dibuat mimbar menaikinya dengan pedang, atau anak panah atau selainnya. Tidak juga sebelum dibuat mimbar baginda memegang pedang di tangannya sama sekali. Hanya baginda memegang tongkat atau anak panah (Ibn al-Qayyim, Zad al-Ma‘ad, 1/439, Beirut: Muassasah al-Risalah).Atas dasar sebagai agama hujah dan fakta yang tegak membela kebaikan manusia sejagat kita mengizin semua pihak termasuk agama lain berhujah secara harmoni dan baik. Islam bukan macam sesetengah pejabat agama yang jika ada orang berbeza pendapat dengan ustaz-ustaznya terus sahaja dilebelkan sebagai ‘wahhabi’. Islam agama yang sudi mendengar hujah dan alasan.
Firman Allah: “Dan janganlah kamu berbahas dengan Ahlul Kitab melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali orang-orang yang berlaku zalim antara mereka; dan katakanlah (kepada mereka): “Kami beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepada kami dan kepada (Taurat dan Injil) yang diturunkan kepada kamu; dan Tuhan kami, juga Tuhan kamu, adalah satu; dan kepadaNyalah, kami berserah diri.” (al-Ankabut: ayat 46).
Firman Allah juga: (maksudnya) Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah dan mauizah hasanah (nasihat yang baik), dan berbahaslah dengan mereka dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk (Surah al-Nahl: 125).
Saya seperti orang lain juga membantah tindakan Majlis Peguam membuat forum terbuka mengenai memeluk Islam baru-baru ini kerana seakan wujudnya usaha menghapus identiti negara ini iaitu Islam. Walaupun sebenarnya identiti Islam negara ini sudah banyak yang tercalar, namun tindakan mereka benar-benar mencabar. Saya tidak menafikan hak mereka untuk membincangkan kebajikan penganut agama lain yang mereka dakwa diabaikan.
Mengapa hal itu tidak dibahas secara tertutup dan melalui saluran yang tidak memperlihatkan seakan mereka mencabar identiti negara? Mereka akhirnya kelihatan seakan macam membantah bukan muslim masuk Islam kerana boleh menyebabkan implikasi-implikasi yang mereka bangkitkan. Jika itu maksud mereka, sudah pasti umat Islam akan sanggup berbenteng darah mempertahankan Islam.
Namun dalam masa yang sama, saya tidak menafikan bahawa setiap pihak boleh mengemukakan aduan atau bantahan jika terbukti secara fakta ada yang dizalimi. Walaupun Islam agama yang adil, namun kemungkinan berlaku ketidakadilan oleh para penganut atau perlaksananya itu ada. Jika itu berlaku, janganlah pula mereka cuba mempertikaikan Islam dan kewibawaannya. Mereka hendaklah dapat membezakan antara kesalahan undang-undang dengan kesilapan peguam atau hakim.
Demikian juga orang Islam, hendaklah dapat membezakan antara peraturan manusia yang beragama Islam dengan hukuman atau peraturan Islam yang terkandung dalam al-Quran dan al-Sunnah. Bukan semestinya tindakan pejabat agama Islam itu menurut kaedah Islam yang betul. Seperti bukan semua tindakan ustaz itu berdasarkan ajaran Allah dan RasulNya. Al-Quran dan al-Sunnah teguh dan kukuh. Sementara manusia terdedah kepada salah dan silap. Seorang muslim perlu kritis dalam menilai sesuatu perkara.
Apabila menjelang pilihanraya di kawasan saya Permatang Pauh, saya mula gusar dengan kempen-kempen yang bakal dilancar. Saya bimbang, seperti wang disalahgunakan untuk meraih undi, demikian agama juga nanti disalahgunakan. Bimbang nanti ada nas-nas al-Quran dan al-Sunnah yang dibaca bukan pada tempatnya. Rakyat yang tidak kritis yang matang akan menelan segala yang didengar. Diputar belitkan maksud Allah dan Rasul sehingga menjelma maksud tukang kempen.
Dahulu -semasa saya masih bersekolah rendah- masyarakat Islam Pulau Pinang, apabila menjelang pilihanraya akan terdengar nas-nas yang melarang memilih orang kafir sebagai calon. Hari ini mungkin nas-nas tersebut telah pun dimuziumkan. Sebab itu dalam laman web saya, saya mengambil kesempatan ingat-mengingati calon-calon yang bertanding.
Saya sebut: “Calon-calon Yang Dikasihi, proses demokrasi jika tidak dipandu dengan kesedaran Islam akan menjerumuskan kita ke kancah yang serba jijik dan kotor. Lihatlah apa yang terjadi dalam masyarakat kita apabila berpegang dengan demokrasi yang tidak ditapis dengan tapisan wahyu ilahi; lahirnya politik wang, permusuhan sesama muslim tanpa alasan yang benar, fitnah menfitnah, caci-mencaci dan segala macam racun permusuhan dan kebencian yang hidup atas nama baja demokrasi. Dalam mencapai hasrat kuasa dan memenangi persaingan untuk mendapatkan kuasa ramai pemain di gelanggang demokrasi itu melupai prinsip-prinsip Islam yang harmoni dan lurus.
Keperluan politik umat bukan itu semua. Sebaliknya kita ingin mendengar siapakah yang memiliki peribadi yang luhur dan pemikiran dan serta yang mampu membangunkan masyarakat dan negara ke arah yang lebih harmoni, terurus dan sopan berdasarkan teras-teras yang diredhahi Allah.
Didiklah masyarakat kita untuk hidup dalam iklim politik yang harmoni dan penuh kesantunan. Janganlah nanti generasi baru yang sedang membesar akhirnya tidak mengenali politik melainkan dengan wajah serba kehodohan dan kebiadapan cara dan bahasa. Hak-hak setiap muslim lebih mulia di sisi Allah daripada kerusi politik yang menjadi kegilaan sebahagian manusia. Kita sudah penat mendengar maki hamun, ketidakjujuran, pembohongan dan penipuan atas nama politik. Berilah ruang untuk rakyat hidup dalam udara politik yang bersih dan segar. Jangan jadikan mereka terbiasa dengan pencemaran sehingga akhirnya mereka sebati dengan kejijikan siasah yang tiada penghujungnya.
Akhirnya kita tidak akan dapat menghayati Islam yang tulen selagi minda kita tidak kritis menapis antara yang baik dengan yang buruk. Antara yang salah dengan yang betul. Islam membentuk minda kritis dan penuh analisis.
sumber:http://drmaza.com
Selamat datang islam dan terima kasih.
salam..
aku ini seorang pemuda yang baru gred dari Uitm.
seorang yang beragama islam..... dan dengan izin Allah aku lahir dari ibu bapa yang punya pengetahuan agama islam dan berusaha memprakitkan din islam ini dalam kehidupan.alhamdulilah..
nak kata hidup 100% muslim ,tak berani jamin...
tapi insyaAllah...tetap terus berusaha paham islam ini.
dan dengan kerendahan hati aku pohon doa dari Allah azawajal supaya aku diberikan hidayah dan dikekalkan dalam hidayah islam ini sampai aku ko.
ya Allah.kepada mu aku akan dikembalikan.
aku ini seorang pemuda yang baru gred dari Uitm.
seorang yang beragama islam..... dan dengan izin Allah aku lahir dari ibu bapa yang punya pengetahuan agama islam dan berusaha memprakitkan din islam ini dalam kehidupan.alhamdulilah..
nak kata hidup 100% muslim ,tak berani jamin...
tapi insyaAllah...tetap terus berusaha paham islam ini.
dan dengan kerendahan hati aku pohon doa dari Allah azawajal supaya aku diberikan hidayah dan dikekalkan dalam hidayah islam ini sampai aku ko.
ya Allah.kepada mu aku akan dikembalikan.
Malay or English.
salam buat siapa yang buka blog aku ni..
blog ini ,aku namakan dalam bahasa inggeris.saja nak nampak gempak dan menarik perhatian....
nampaknya aku ni graduan yang rosak bahasanya.....Tak.aku rasa tidak.cuma aku rasa terkadang lagi baik aku sampaikan sesuatu dalam bahasa inggeris.
dan untuk makluman bahasa Melayu dan inggeris aku tak lah baik.....tapi.entah,tetap juga nak menulis....mungkin kerana asas kepada ilmu adalah membaca dan menulis.Tidak boleh lari....Aku juga rasa bukanlah orang paling teruk dalam bab bahasa ni.cuma lemah sikit je...aku pun dan perhati macam-macam blog.ada lagi bahasa yang lebih teruk...yang penting sampai maklumat kepada pembaca.
dah la tak pandaipun menulis dalam bahasa English.jadi kalo terus posting dalam english.....ramai yang akan tak paham dan apa yang nak disampaikan menjadi tak jelas dan macam-macam lagi masalah akan timbul.jadi sapa yang kaki bahasa aku minta maaf atas blog aku yang rosak bahasa ni.
Tapi.aku tetap nak menulis.ingin membantu dan memerlukan bantuan ....
jadi aku buat keputusan untuk dwi bahasa.
semoga bermanfaat.jika ada teguran dan masukan sila isi ruang comment ...
juga doakan penulisan aku semakin baik.
blog ini ,aku namakan dalam bahasa inggeris.saja nak nampak gempak dan menarik perhatian....
nampaknya aku ni graduan yang rosak bahasanya.....Tak.aku rasa tidak.cuma aku rasa terkadang lagi baik aku sampaikan sesuatu dalam bahasa inggeris.
dan untuk makluman bahasa Melayu dan inggeris aku tak lah baik.....tapi.entah,tetap juga nak menulis....mungkin kerana asas kepada ilmu adalah membaca dan menulis.Tidak boleh lari....Aku juga rasa bukanlah orang paling teruk dalam bab bahasa ni.cuma lemah sikit je...aku pun dan perhati macam-macam blog.ada lagi bahasa yang lebih teruk...yang penting sampai maklumat kepada pembaca.
dah la tak pandaipun menulis dalam bahasa English.jadi kalo terus posting dalam english.....ramai yang akan tak paham dan apa yang nak disampaikan menjadi tak jelas dan macam-macam lagi masalah akan timbul.jadi sapa yang kaki bahasa aku minta maaf atas blog aku yang rosak bahasa ni.
Tapi.aku tetap nak menulis.ingin membantu dan memerlukan bantuan ....
jadi aku buat keputusan untuk dwi bahasa.
semoga bermanfaat.jika ada teguran dan masukan sila isi ruang comment ...
juga doakan penulisan aku semakin baik.
whos me?uknown Muslim
i m somebody from Malaysia,
Muslim,
born at 1985.that mean no connected with 1948.so why i selected number 1948?
reason is, i must become true muslim .
year in 1948 is most important icon of difficult fighter for my brother and sister in Palestine.
the year where , Israel officially enter Palestine and massacre muslim in there ..
something cannot be understand...
we live in 20th century with technology and better civilization....
but massacre still happen in Palestine until now..........
without hide, mercy and unstoppable.
1948 is year where big nakba(world terror) in 21 century begin....and until now with unknown reason why Israel attack Palestine?did they human?did they have feeling of nature love with human being?.Why must massacre other race to conquer?WHY???
.....
now no time ask why,l must do something.As muslim,i cannot just keep asking why?,while my brother and sister over there die.
Did i Muslim?
yes i m Muslim....that why i decide to .... become true Muslim.Cannot just see other muslim die .
If god give me chance with good faith ,
I WILL go palestine.
thay why i must become true muslim.
God.Please forgive me for unable to help my brother there and make me... day by day more stronger to support my brother and sister in Palestine..
Palestine , symbol of week fighter physically ....But strongest believes and optimist for their god help... the day of victory will come....
Muslim,
born at 1985.that mean no connected with 1948.so why i selected number 1948?
reason is, i must become true muslim .
year in 1948 is most important icon of difficult fighter for my brother and sister in Palestine.
the year where , Israel officially enter Palestine and massacre muslim in there ..
something cannot be understand...
we live in 20th century with technology and better civilization....
but massacre still happen in Palestine until now..........
without hide, mercy and unstoppable.
1948 is year where big nakba(world terror) in 21 century begin....and until now with unknown reason why Israel attack Palestine?did they human?did they have feeling of nature love with human being?.Why must massacre other race to conquer?WHY???
.....
now no time ask why,l must do something.As muslim,i cannot just keep asking why?,while my brother and sister over there die.
Did i Muslim?
yes i m Muslim....that why i decide to .... become true Muslim.Cannot just see other muslim die .
If god give me chance with good faith ,
I WILL go palestine.
thay why i must become true muslim.
God.Please forgive me for unable to help my brother there and make me... day by day more stronger to support my brother and sister in Palestine..
Palestine , symbol of week fighter physically ....But strongest believes and optimist for their god help... the day of victory will come....
what important event in 1948
in the name of ALLAH,Ar-rahman and Ar-rahim, i write in this blog.
15 May 1948
British decided to leave on this day, leaders of the Yishuv decided (as they claim) to implement that part of the partition plan calling for establishment of a Jewish state. The same day, the armies of Egypt, Transjordan (now Jordan), Syria, Lebanon, and Iraq joined Palestinian and other Arab guerrillas in a full-scale war (first Arab-Israeli War). The Arabs failed to prevent establishment of a Jewish state, and the war ended with four UN-arranged armistice agreements between Israel and Egypt, Lebanon, Jordan, and Syria
The small Gaza Strip was left under Egyptian control, and the West Bank was controled by Jordan.
Of the more than 800,000 Arabs who lived in Israeli-held territory before 1948, only about 170,000 remained. The rest became refugees in the surrounding Arab countries, ending the Arab majority in the Jewish stat
source:http://www.palestinehistory.com
15 May 1948
British decided to leave on this day, leaders of the Yishuv decided (as they claim) to implement that part of the partition plan calling for establishment of a Jewish state. The same day, the armies of Egypt, Transjordan (now Jordan), Syria, Lebanon, and Iraq joined Palestinian and other Arab guerrillas in a full-scale war (first Arab-Israeli War). The Arabs failed to prevent establishment of a Jewish state, and the war ended with four UN-arranged armistice agreements between Israel and Egypt, Lebanon, Jordan, and Syria
The small Gaza Strip was left under Egyptian control, and the West Bank was controled by Jordan.
Of the more than 800,000 Arabs who lived in Israeli-held territory before 1948, only about 170,000 remained. The rest became refugees in the surrounding Arab countries, ending the Arab majority in the Jewish stat
source:http://www.palestinehistory.com
Helo my love!
alhamdulilah warausulilah.
syukur kepada Allah azzawajal yang telah menghidukan aku di atas muka bumi ini.segala puji dan puja bagi Allah yang telah memberi cahaya dan sinar islam dalam hiduku.segala luahan rasa berbudi pada Allah yang telah membesarkan aku dalam lingkungan yang baik,dalam keluarga yang ditarbiah dengan tarbiah islam dan dengan kecenderungan diri ini untuk mendekati islam.
Salawat dan salam atas nabi ku,Muhammad bin abdulah saw,ahli keluarga beliau,para sahabat,tabiin,tabiut tabien,sidiqin,syuhadah,solihin dan sesiapa sahaja yang memperjuangkan islam ini,yang menegakan kalimahtul hak sampai dunia ini lenyap.
syukur kepada Allah azzawajal yang telah menghidukan aku di atas muka bumi ini.segala puji dan puja bagi Allah yang telah memberi cahaya dan sinar islam dalam hiduku.segala luahan rasa berbudi pada Allah yang telah membesarkan aku dalam lingkungan yang baik,dalam keluarga yang ditarbiah dengan tarbiah islam dan dengan kecenderungan diri ini untuk mendekati islam.
Salawat dan salam atas nabi ku,Muhammad bin abdulah saw,ahli keluarga beliau,para sahabat,tabiin,tabiut tabien,sidiqin,syuhadah,solihin dan sesiapa sahaja yang memperjuangkan islam ini,yang menegakan kalimahtul hak sampai dunia ini lenyap.
Subscribe to:
Posts (Atom)